Berita Cilacap
Menjelajahi Benteng Karangbolong, Peninggalan Belanda di Pulau Nusakambangan Cilacap
Berada di ujung timur Pulau Nusakambangan, benteng Karangbolong merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Mendengar kata "Benteng Karangbolong" pasti sebagian besar masyarakat Kabupaten Cilacap sudah tak asing lagi.
Berada di ujung timur Pulau Nusakambangan, benteng Karangbolong merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Bahkan benteng yang berada di sekitar pantai pasir putih ini juga menjadi jujugan wisatawan ketika berkunjung ke Pulau Nusakambangan.

Sesuai dengan namanya "Karangbolong" benteng ini berada persis di sekitar pantai Karangbolong yang memiliki ikon karang besar dengan lubang atau "bolong" ditengahnya.
Benteng Karangbolong sendiri adalah satu diantara dua benteng yang dibangun pemerintah Hindia Belanda di Nusakambangan.
Ketua Komunitas Tjilatjap History, Riyadh Ginanjar menuturkan bahwa benteng ini merupakan benteng awal yang dibangun pemerintah Hindia Belanda di Pulau Nusakambangan pada tahun 1835.
Benteng dibangun setelah adanya perang jawa pada sekitar tahun 1830an.
"Pemerintah Hindia Belanda saat itu membangun dua benteng untuk pertahanan di Nusakambangan yaitu benteng Banju Njappa dan benteng Karangbolong," kata Riyadh kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/3/2023).
Saat itu pemerintah Hindia Belanda mulai membuat pos-pos atau benteng-benteng di wilayah kekuasaannya, salah satu tujuannya untuk mengamankan daerah Cilacap.
Selain itu juga untuk membentengi sisa-sisa serangan dari Pangeran Diponegoro ketika perang jawa.
"Berdasarkan arsip sejarah pada tahun 1835 - 1840 Belanda banyak berkegiatan di Cilacap. Jadi ini dipastikan bangunan peninggalan Belanda bukan Portugis seperti yang sering dikira masyarakat," ungkapnya.
Adapun Benteng Karang Bolong sendiri memiliki luas sekitar 12 hektar dengan
sejumlah ruangan yang dahulu digunakan pemerintah Hindia Belanda mulai dari ruangan pengintai hingga ruang eksekusi.
Riyadh menjelaskan, meulai dari atas benteng ada ruang meriam yang digunakan juga sebagai ruang pengintaian.
Para tentara Belanda biasanya mengintai musuh mereka dari ruangan itu.
Kemudian dibawahnya ada ruangan untuk perwira ataupun petugas benteng tersebut.
Mall Megah 4 Lantai Jalan Ir Juanda Segera Dibangun, Digadang-gadang Jadi Ikon Baru Cilacap |
![]() |
---|
BMKG Segera Pasang Radar Cuaca di Cilacap, Ini Keuntungan Bagi Nelayan |
![]() |
---|
Hilang Sejak Kamis, Seorang Kakek Ditemukan Tenggelam di Sungai Cilumuh |
![]() |
---|
Maling Gondol HP dan Laptop Mahasiswa UMP Jelang Subuh, Diduga Masuk Lewat Jendela Kamar |
![]() |
---|
Kronologi Maling Satroni Posko KKN UMP Cilacap: 3 HP dan 1 Laptop Raib Saat Ditinggal Tidur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.