Guru Berkarya
Asyiknya Belajar Aljabar melalui Metode TGT
Agar terlaksana dengan baik metode ini, guru perlu melakukan simulasi sebelum diterapkan dikelas pembelajaran sehingga siswa memiliki gambaran.
Asyiknya Belajar Aljabar melalui Metode TGT
Oleh : Trisnowati,S.Pd
SMP Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
TRIBUNJATENG.COM - Menteri Pendidikan yang menyatakan bahwa merdeka belajar menjadi salah satu program inisiatif Menteri Pendidikan yang bertujuan agar para guru dan siswa mendapatkan suasana yang bahagia saat belajar. Dengan adanya kurikulum merdeka belajar, tidak ada lagi tuntutan kepada siswa harus bisa menguasai semua materi pelajaran yang ada di sekolah, tidak ada lagi target (KKM) yang harus dicapai. Sekarang waktunya siswa merdeka untuk mempelajari pelajaran yang siswa senangi sesuai dengan bakat dan minatnya. Kurikulum merdeka belajar menjadi solusi dari tidak sukanya siswa dengan pembelajaran matematika. Sebagaimana dialami penulis di kelas VII (tujuh) di SMP Negeri 1 Ulujami pada materi Aljabar masih banyak siswa yang tidak paham dan kesulitan mempelajarinya. Penulis mencoba memberikan solusi pada permasalahan yang dihadapi agar siswa bisa mudah memahami dan merasa senang dalam belajar matematika dengan metode Teams Games Tournaments (TGT).
Capaian pembelajaran pada Materi aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat menggunakan pola dalam bentuk konfigurasi objek dan bilangan untuk membuat prediksi. Siswa dapat menemukan sifat-sifat komutatif, asosiatif, dan distributif operasi aritmetika pada himpunan bilangan real dengan menggunakan pengertian “sama dengan”, mengenali pola, dan menggeneralisasikannya dalam persamaan aljabar. Menurut Slavin (2015:163) TGT adalah bagian dari pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, kuis, dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim siswa dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti siswa.
Langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dikelas VII (tujuh) pada materi aljabar sebagai berikut, pertama, Pada tahap pertama yaitu presentasi kelas, guru menekankan pada apa yang akan dipelajari oleh siswa agar lebih siap dalam mempelajari konsep materi aljabar sekaligus menekankan pada siswa bahwa pada pembelajaran kooperatif, belajar adalah memahami arti bukannya menghafal. Dalam hal ini guru hanya beberapa saat memberi penguatan selanjutnya siswa harus penuh perhatian, karena apa yang dipelajarinya akan diterapkan dalam kuis, dan skor kuis siswa akan memberikan skor kelompoknya. Kemudian, Pada tahap kedua yaitu pembagian kelompok dilanjutkan dengan kegiatan kelompok, empat atau lima orang siswa belajar di dalam kelompok (yang merupakan gabungan dari berbagai tingkat kepandaian, jenis kelamin, dan etnis) setelah guru menyampaikan pelajaran (bahan bacaan).
Siswa bekerja di dalam kelompok dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran, disini siswa harus tetap berada dalam timnya, mengajukan pertanyaan kepada tim sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru, memberikan umpan balik terhadap ide yang dikemukakan teman satu tim dan berbicara dengan pelan dan sopan. Selanjutnya dalam turnamen tiga atau siswa yang setara dan mewakili kelompok berbeda bersaing dalam turnamen. Ranking teratas kelompok satu bertanding dengan ranking teratas kelompok yang lain, demikian juga dengan ranking kedua sampai terendah, dengan demikian setiap siswa berkesempatan meraih sukses karena lawan tandingannya sepadan. Dari kompetisi antar kelompok ini masing-masing anggota kelompok dapat menyumbangkan angka kepada kelompoknya. Kelompok yang mengumpulkan skor terbanyak keluar sebagai juara dan berhak mendapatkan penghargaan. Pada kegiatan terakhir, guru melakukan refleksi pembelajaran. Untuk mengetahui apakah ada kesulitan dan memberikan tindak lanjut bagi siswa yang memahami secara maksimal.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) sangat mudah divariasikan dengan berbagai media pembelajaran seperti kartun, DVD, kartu bridge, dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, terjalin kekompakan hubungan antar anggota dalam kelompok, waktu kegiatan belajar-mengajar lebih singkat dan keaktifan siswa lebih optimal. Agar terlaksana dengan baik metode ini, guru perlu melakukan simulasi sebelum diterapkan dikelas pembelajaran sehingga siswa memiliki gambaran. (*)
tribunjateng.com
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.