Berita Semarang
Becikku, Kendaraan Listrik Karya Udinus Semarang Bisa Berjalan Tanpa Sopir
Universitas Dian Nuswantoro Semarang menciptakan Becikku yang bertenaga listrik sebagai sumber tenaganya dan berjalan sendiri tanpa sopir.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ajakan pemerintah beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak ke kendaraan menggunakan energi terbarukan mulai dilaksanakan oleh sejumlah pihak.
Tak hanya para produsen kendaraan bermotor, civitas akademika kampus pun mulai menciptakan kendaraan berbahan bakar listrik.
Satu diantaranya civitas akademika Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Baca juga: Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik Buruh Pabrik, Rahmad : Unfaedah Untuk Masyarakat Kecil
Dosen bersama para mahasiswanya menciptakan kendaraan listrik berupa becak listrik yang dinamai Becikku (Becak Listrik Kampus Udinus).
Koordinator Pameran Artificial Intelligence Kampus Udinus, Ari Heriyanto mengatakan, becak ini menggunakan aki sebagai sumber tenaga.
Di bagian atas, terdapat pula solar oanel untuk menambah tenaga pada aki tersebut.
Becak karya mahasiswa dan dosen tersebut bekerja secara otonom.
Becak dioperasionalkan tanpa supir.
Di bagian bawah, terdapat kamera untuk mendeteksi jalan yang harus dilalui.
"Becak ini bisa membawa empat penumpang tanpa ada supir. Ini sudah dilengkapi kamera sensor," terang Ari, saat berada di 3.
Ari membeberkan, Becikku ini rencananya akan dioperasionalkan di Kota Lama dengan kerja sama Pemerintah Kota Semarang.
Becak ini akan mengitari Kota Lama Semarang.
Tak hanya berkonsep kendaraan ramah lingkungan, uniknya, becak ini menggunakan teknologi modern.
Becak tidak hanya dilengkapi kamera bawah, namun juga kamera depan untuk menangkap gambar gedung-gedung yang ada di Kota Lama.
Kendaraan tersebut akan menampilkannya melalui layar yang terdapat di bagian depan kursi penumpang sekaligus menjelaksan melalui suara.
"Misalnya, ada Gereja Belenduk, Marabunta, akan diinformasikan ke penunpangnya melalui layar, sekaligus akan diberi suara. Gereja Belenduk dibuat tahun berapa, dan sebagainya," jelasnya.
Anggota tim pembuatan becak listrik, Toriq Akbar Bagaskoro mengatakan, sejauh ini kendaraan listrik tersebut memang belum diuji lebih lanjut berapa banyak tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menempuh sekian kilometer.
Namun, dari uji coba yang dilakukan, pihaknya menggunakan 62 volt untuk kemudi depan dan 24 volt untuk kontrol belakang.
"Itu sudah bisa untuk muter-muter lama saat uji coba, sekitar kampus Udinus, ke kampung-kampung. Turunnya sehari 1 volt," jelasnya.
Baca juga: Pemerintah Beri Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Mulai 20 Maret 2023
Diakui Toriq, hal yang cukup sulit saat menciptakan becak listrik tanpa pengemudi ini adalah bagian mekanisme jalan otomatis.
Pasalnya, becak perlu mengetahui sensor di sekitar, misalnya, di perempatan, ada orang, pohon, dan lain sebagainya.
Dia bersama tim terus melakukan pengembangan untuk menciptakan becak listrik tersebut lebih baik. (eyf)
Pameran Artificial Intelligence
Udinus
Semarang
Universitas Dian Nuswantoro
becikku
kendaraan listrik
Rangkaian Program GIIAS Semarang 2025, Pengunjung Bisa Test Drive dan Ikuti Agenda Seru Lainnya |
![]() |
---|
RSND dan FK Undip Ajak Warga Sadar Kesehatan Lewat Program Spesialis Keliling |
![]() |
---|
Penerima Bisyarah di Semarang Naik, Pemkot Tambah Kuota dan Anggaran |
![]() |
---|
Kota Semarang Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Selasa 23 September 2025 |
![]() |
---|
Harga Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.