Berita Semarang
Cerita Pedagang Tembikar Musiman Dugderan Semarang, Lutfi : Saya Selalu Bersyukur Meski Sepi Pembeli
Secercah harapan seolah tersirat di benak Lutfi pemuda 32 asal Kabupaten Japara. Lutfi merupakan satu di antara pedagang tembikar musiman
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
"Sekarang saya yang meneruskan, tapi hanya saat Dugderan. Kalau hari biasa saya bertani di desa," ucapnya.
Lutfi mengaku, berapa pun pendapatan saat berdagang tetap ia syukuri.
Meski sepi atau ramai, ia tetap berdagang dan ikut meramaikan Dugderan di Kota Semarang.
Kegiatan yang ia lakoni tersebut telah jadi tradisi keluarganya.
"Almarhum ayah saya juga mengatakan hal tersebut, jadi saya teruskan sampai sekarang," imbuhnya.
Lutfi berujar, Dugderan tahun ini jadi awal ia berdagang tembikar di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.
Pasalnya saat pandemi Covid-19, Dugderan di Kota Semarang ditiadakan.
"Tapi saya akui, tembikar mainan anak tahun ini memang sepi peminat, beda dengan beberapa tahun lalu. Apapun itu saya syukuri, karena berdagang tak hanya cari rezeki melainkan juga ibadah," terang Lutfi sembari menunggu pembeli.
Jika pedagang tembikar sepi peminat, lain halnya dengan pedagang kuliner khas timur tengah, yang membuka lapak di Pasar Rakyat Dugderan.
Kudapan khas seperti nasi maroko hingga nasi kebuli ramai diserbu pengunjung.
Di lapak Firdaus (33) misalnya, setiap hari 50 pack nasi maroko diburu pembeli yang datang ke Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.
Firdaus pun menganggap Dugderan jadi momentum obawa berkah baginya.
"Alhamdulillah ada saja pembeli di lapak saya, mungkin karena jarang yang me jual kuliner khas timur tengah. Kalau ramai saya jadi semangat memasak," tambahnya. (*)
Baca juga: Video Video Sopir Bus Pariwisata Diancam Senjata Tajam di Purbalingga, Ini Penjelasan Kapolres
Baca juga: Dosen PWK USM Ikuti Pelatihan Pengolahan Data Statistika Bersama Ahli dari Universitas Diponegoro
Baca juga: Hasil Liga 1 Half Time : PSIS Sementara Tertinggal 0-1 dari Persija Jakarta
Baca juga: UPDATE : Jawaban Guru yang Dipecat usai Kritik Ridwan Kamil setelah Pemecatannya Dibatalkan
UNNES Gelar PKKMB, 11 Ribu Mahasiswa Baru Ikuti Rangkaian Kegiatan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang 17 Agustus 2025, Berawan Sepanjang Hari, Suhu Capai 32 Derajat |
![]() |
---|
Penemuan Mayat Pemuda Terapung di Reservoir Siranda Semarang, Saksi Lihat Ada Keributan Jam 4 Pagi |
![]() |
---|
Sebut Pemecatan Robig Tak Cukup, LBH Semarang: Kombes Irwan Anwar Juga Layak Dipecat |
![]() |
---|
Melihat Hasil Goresan Kuas Anak Difabel, Keraguan Giovanni Berubah Jadi Kekaguman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.