Tunggu PDIP, Koalisi Perubahan Ingin Beri Kejutan soal Cawapres Pendamping Anies
Koalisi Perubahan akan menjadikan cawapres sebagai kejutan, dengan kemungkinan dari eksternal koalisi, yang mempertimbangkan peluang kemenangan.
Adapun, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengeklaim, pasangan Anies Baswedan dan AHY berpeluang menang di pilpres 2024.
Ia menyebut, hal itu terpotret dari sejumlah hasil lembaga survei yang mengungkapkan pasangan Anies-AHY berpotensi menang melawan siapapun.
"Dalam beberapa survei terkahir, berbagai lembaga survei menyatakan bahwa Mas AHY ini adalah pasangan yang sangat solid, peluang menang besar melawan siapa pun," katanya, di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
Herzaky menegaskan, Koalisi Perubahan bakal berkomitmen memenangkan pilpres 2024. "Lagi-lagi kalau Demokrat, komitmen kami adalah ingin menang di 2024, bukan hanya ingin berlayar," tukasnya.
Ia menuturkan, Demokrat telah menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan cawapresnya.
"Kami sudah menentukan sikap memilih Mas Anies Baswedan, dan kami sama-sama mengambil sikap menyerahkan kepada Mas Anies untuk memilih siapa cawapresnya," ucapnya.
Herzaky meyakini, Anies akan memilih cawapres yang memiliki peluang besar menang di pilpres 2024. "Jadi silakan Mas Anies menentukan siapa cawapres yang menurut beliau bisa membuat peluang menang semakin membesar," bebernya.
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyebut, penentuan cawapres yang akan menjadi pendamping Anies Baswedan sudah dibahas oleh Koalisi Perubahan mencapai 80 persen.
Menurutnya, ada sejumlah hal yang masih menjadi pembahasan dari Koalisi Perubahan mengenai cawapres tersebut.
"80 persenlah (pembahasan cawapres Anies-Red), ya sedikit lagi-lah," tuturnya, saat ditemui usai mengikuti pidato kebangsaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
Andi mengungkapkan, pembahasan cawapres itu bakal menjadi 100 persen saat pendaftaran capres dan cawapres pada Oktober 2023.
Nantinya, ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, yaitu Nasdem, PKS, dan Demokrat bakal menekan kesepakatan bersama soal capres dan cawapres tersebut.
"Kalau 100 persen itu pada bulan Oktober, nanti kan. Sekarang karena tanda tangan ini nggak bisa main-main. Apalagi Pak SBY, majelis syuro, Pak Surya Paloh kalau sudah sekali menandatangani kan gak bisa dicabut lagi," tandasnya
Dia menambahkan tanda tangan itu tidak bisa dicabut lagi ketika pimpinan ketiga parpol sudah menekan kesepakatan tersebut.
"Misalnya sudah menandatangani, kan nggak bisa dicabut lagi itu. Kredibilitas mereka akan jatuh pasti. Jadi karena itu perlu kehati-hatian," tukasnya. (Tribunnews/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.