Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Pentingnya Memperkenalkan Bioteknologi Pertanian Dalam Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama

Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya adalah petani, dengan memperkenalkan Bioteknologi pertanian sejak usia SMP

Editor: galih permadi
IST
Tri Mulyana, S.Pd., Guru SMP Negeri 2 Petarukan Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang 

Oleh: Tri Mulyana, S.Pd., Guru SMP Negeri 2 Petarukan Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang

Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya adalah petani, dengan memperkenalkan Bioteknologi pertanian sejak usia sekolah menengah pertama, mudah mudahan siswa siswi kita menjadi generasi yang lebih baik di bidang pertanian. Bioteknologi terbagi menjadi 2 jenis yaitu, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. 

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara langsung, dan umumnya secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan cara, prinsip, dan teknologi tertentu, sedangkan Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara tidak langsung, dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu  untuk menghasilkan produk dengan cara prinsip atau teknologi tertentu.

Dengan dukungan dari dinas pendidikan Indonesia melalui kurikulum yang ada di Sekolah Menengah Pertama tentang Bioteknologi pertanian yang  merupakan salah satu bukti dukungan dari pemerintah. Bioteknologi pertanian berkaitan dengan peningkatan jumlah penduduk karena semakin meningkatnya kebutuhan pangan . Keterbatasan pangan inilah yang mendorong para ilmuwan untuk menemukan cara untuk mencukupi kebutuhan makanan masyarakat yang semakin meningkat.

Teknik Rekayasa Genetika adalah salah satu cara  penerapan bioteknologi modern dalam bidang pertanian ini dengan melakukan manipulasi susunan gen suatu organisme sehingga bisa dihasilkan organisme yang mempunyai sifat baru yang memungkinkan buah yang dihasilkan lebih besar dan rasa lebih manis. Penerapan Bioteknologi dalam bidang pertanian yaitu Kultur Jaringan. Kultur Jaringan adalah proses membiakkan jaringan tanaman yang ditumbuhkan dalam media buatan sehingga menjadi tanaman yang sempurna.Tetapi  karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang bioteknologi secara umum masih kurang sehingga banyak anggapan masyarakat bahwa teknologi ini dapat mengurangi pendapatan petani pada saat panen, tugas kita lah selaku tenaga pendidik bersama sama menberikan pemahaman secara bersama sama bahwa bioteknologi ini hasilnya akan maksimal dengan tehnik yang benar, dengan luas lahan yang begitu besar saat ini tengah dihadapkan dengan kondisi dimana lahan produktif kita sudah beralih fungsi menjadi pusat perdagangan dan pemukiman oleh karena itu dengan pemanfaatan bioteknologi secara maksimal diharapkan mampu berkontribusi dalam hal pembuatan bibit unggul,

Pemanfaatan bioteknologi secara komersial hanyalah merupakan suatu cara untuk memperbaiki metode-metode yang telah terbukti baik dari ilmu pertanian yang sudah ada. Hal ini sangat erat kaitannya dengan alih teknologi yang tidak dapat dipisahkan dari hak atas kekayaan intelektual, yang harus kita kuasai. Selain adanya ketentuan keamanan hayati produk bioteknologi pertanian hasil rekayasa genetik, perlu segera dilakukan pengembangan sumber daya manusia yang mampu dan terampil dalam melakukan pengkajian dan pengelolaan risiko, agar pemanfaatan bioteknologi dapat dilakukan secara efektif, efisien dan aman, baik terhadap kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan lingkungan pertanian. Diharapkan masyarakat yang bergelut dibidang pertanian khususnya generasi muda untuk  bersama sama menggunakan prinsip bioteknologi  modern pertanian sehingga terciptalah masyarakat yang maju dan sejahtera.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved