Berita Kriminal
Kasus Mutilasi di Sleman Disebut Psikolog Kejahatan yang Berantakan, Dunia Pinjol itu Menyeramkan
Dikejar harus melunasi pinjaman online (pinjol) menjadi motif kasus mutilasi di Sleman, Senin (20/3/2023)
TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Dikejar harus melunasi pinjaman online (pinjol) menjadi motif kasus mutilasi di Sleman, Senin (20/3/2023)
Pelakunya yakni Heru Prasetyo ingin menguasai harta korban dalam rangka membayar utangnya.
Heru mengaku punya utang Rp 8 juta ke beberapa pinjol.
Baca juga: Kasus Mutilasi Wanita Muda di Sleman, Sikap Pelaku Berubah 2 Tahun Terakhir, Cuti Kerja Saat Beraksi
Baca juga: Dihujani Kritik hingga Punya Julukan Baru Buntut Guru Sabil Dipecat, Ridwan Kamil: Tak Perlu Dibahas
Pakar Psikologi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D menjelaskan, keberadaan pinjol itu bisa menjadi momok yang begitu menakutkan bagi sebagian orang yang memang terlilit.
“Dunia pinjol itu menyeramkan. Dari kronologi yang saya baca, pelaku ini pada akhirnya memilih untuk membunuh perempuan itu, tiada iba, karena merasa ada ancaman yang lebih besar,” ujar Koentjoro kepada Tribun Jogja, Rabu (22/3/2023) malam.
Dia menekankan, ada perasaan ketakutan dari pelaku yang menyebabkan pikirannya kalut dan memutuskan untuk mengakhiri hidup korban yang ia temui di sebuah wisma di Kaliurang, Sleman .
“Bagi dia, nilai Rp 8 juta itu susah untuk dicari dan lebih besar risiko diancam oleh debt collector daripada risiko membunuh. Maka, dia merancang untuk membunuh dan menguasai hartanya,” tutur dia.
Meski terdengar sepele, tetapi Koentjoro tak bisa menafikkan ada saja orang yang menempuh segala cara untuk mendapatkan sejumlah harta agar tidak ditekan oleh penagih utang.
Terbukti, pelaku sudah merancang untuk membunuh korban dengan membawa sejumlah barang-barang yang tidak dibawa orang biasa ketika sedang bertemu orang lain, seperti pisau komando, cutter dan gorok.
“Pinjol itu harus ditertibkan betul, karena dunia pinjol itu hubungannya bukan si peminjam dengan perusahaan, tapi dengan debt collector dan itu bisa mengerikan bagi sebagian orang,” jelasnya.
Koentjoro mengungkap, kasus mutilasi di Sleman itu menunjukkan adanya relasi kuasa yang timpang antara si pelaku dan korban.
Ia menduga, sebelum dibunuh, bisa saja korban diminta untuk membantu melunasi hutang pelaku.
Namun, karena korban menolak, maka pelaku segera menghabisi nyawanya.
“Mungkin saja, mereka kan sudah kenal sejak beberapa bulan lalu ya. Di perkenalan pertama, laki-laki itu suka sama perempuan, mungkin karena harta yang dia bawa, misal sepeda motor dan pelaku mulai berpikir, akan mendapatkan sekian rupiah. Nah, itu memunculkan keinginan pelaku untuk bertemu dia lagi,” paparnya.
Inilah Sosok Indah Chantika Lestari Wanita Bawa Kabur Uang Study Tour Siswa SMA Senilai Rp 400 Juta |
![]() |
---|
Kisah Pembeli di Minimarket Jadi Penggagal Perampokan Karena Topinya Ketinggalan |
![]() |
---|
Cinta Segitiga Berdarah, Tangan Seorang Pria Putus Setelah Duel Masalah Wanita |
![]() |
---|
Kagetnya Edi Saputra Pulang Kerja Ada Mayat Tak Dikenal Tergeletak di Dalam Rumahnya |
![]() |
---|
Tedesak Kebutuhan Ekonomi, MJ Stress Lalu Celupkan Bayinya ke Bak Mandi |
![]() |
---|