Ngabuburit di Waduk Mulur Sukoharjo, Spot Elok Meski Gratisan

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Ngabuburit atau kegiatan menunggu adzan magrib menjelang buka puasa biasa dilakukan sebagian masyarakat.  

Ngabuburit dilakukan dengan berbagai hal, termasuk mengunjungi spot-spot yang menyajikan pemandangan menawan. 

Tidak harus objek wisata mahal atau berbayar.

Justru tempat - tempat publik gratisan lebih banyak diburu warga untuk menghabiskan senja di bulan Ramadan. 

Seperti halnya di Waduk Mulur Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. 

Baca juga: 4 Jalur Paling Macet saat Mudik Lebaran di Sukoharjo, Simpang 4 Sanggung Hingga Exit Tol Solo-Jogja

Baca juga: Ngobrol Santai di Wedangan, Bupati Sukoharjo Jawab Keluhan Warga soal Jalan Rusak

Untuk berkunjung ke tempat ini, pengunjung tak perlu membayar tiket masuk seperti di objek wisata lain. 

Beberapa pintu akses menuju wisata itu tidak dijaga sehingga pengunjung bebas masuk kawasan secara gratis. 

"Tidak ada tiketnya."

"Kebanyakan yang datang ke sini adalah pemancing," kata pedagang di warung makan Waduk Mulur Sukoharjo yang biasa dipanggil Mbah Kung ini kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/3/2023). 

Meski masih minim fasilitas, pengunjung tidak akan menyesal mengunjungi tempat itu. 

Pengunjung bisa bersantai di tepi waduk, namun tetap harus berhati-hati karena tidak ada pagar pengaman.

Pengunjung bisa menyaksikan panorama hamparan air yang memanjakan. 

Kondisi air yang tenang meneduhkan pikiran. 

Lanskap berupa gugusan gunung di Jawa Tengah selatan yang tampak jelas dari waduk melengkapi keindahan. 

Pemandangan kian sempurna saat langit cerah, dimana gumpalan awan putih tampak bergelantungan.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Jelang Puasa di Pasar Sukoharjo Stabil, Stok Aman

Baca juga: Pantauan Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan di Sukoharjo, Bupati Etik Suryani: Harga Stabil, Stok Aman

Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan matahari tenggelam (sunset) di sore hari. 

Tak hanya pemandangan alam yang tersuguhkan.

Pengunjung bisa melihat aktivitas nelayan atau pemancing yang fokus mencari ikan. 

Para pemancing berjajar di tepi waduk menanti umpannya dilahap ikan. 

Deretan keramba atau tempat pemeliharaan ikan di Waduk Mulur Sukoharjo juga menjadi pemandangan langka yang jarang tersaksikan. 

Menariknya, ada juga wisata religi di kawasan Waduk Mulur Sukoharjo.

Terdapat sebuah makam di daratan waduk yang masih tersisa. 

Konon itu adalah makam Mbah Sayidiman (Sayid Iman). 

Sayyid Iman konon adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang ikut bergerilya melawan Belanda. (*)

Baca juga: Pembukaan Pasar Ramadan UMP 2023 Dimeriahkan Barongsai dan Dai Cilik

Baca juga: Ada Menu Buka Bersama Ala Pasar Tiban di Hotel KHAS Pekalongan, Yuks Dicoba

Baca juga: Potret Kerukunan Beragama di Semarang, Gereja Katolik Bagikan Takjil Gratis untuk Umat Muslim

Baca juga: Hidmat, LPTK UIN Walisongo Kukuhkan 527 Guru Profesional