Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

99 Desa di Demak Rawan Kekeringan, Musim Kemarau Diprediksi Mulai Akhir Mei 2023

Musim kemarau datang di Kabupaten Demak itu ditandai dengan tutupnya saluran air di Waduk Kedungombo Boyolali.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
Dua petani sedang berjalan memanggul gabah di areal persawahan Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Minggu (26/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - BPBD Kabupaten Demak menyebut hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Demak memiliki potensi kekeringan.

Kalakhar BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi mengatakan, dari potensi kekeringan, ada 99 desa di 14 kecamatan.

"Semuanya berpotensi mengalami kekeringan."

"Kami petakan, ada 99 desa yang tersebar di 14 kecamatan bakal mengalami kekeringan," kata Agus kepada Tribunjateng.com, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Kurangi Pengangguran Dinnakerind Demak Maksimalkan DBHCHT Dan Gandeng LPKS

Meski sudah memetakan beberapa daerah yang berpotensi kekeringan, dia menyampaikan bahwa musim kemarau baru datang pada akhir Mei ataupun Juni 2023.

Namun secara pasti, kata Agus, musim kemarau datang di Kabupaten Demak ditandai dengan tutupnya saluran air di Waduk Kedungombo Boyolali.

"Kalau pada Maret dan April 2023, masih sering hujan."

"Jadi selama masih dibuka, Demak biasanya masih mampu mencukupi karena sumber air dari Pamsimas hingga PDAM itu, air bakunya dari Waduk Kedungombo atau sungai," jelasnya.

Dia menjelaskan, saat penutupan pintu air, pihaknya akan memberikan pemberitahuan bahwa sudah memasuki musim kemarau.

Baca juga: Berkah Ramadhan, Perajin Cincau Hitam di Demak Dibanjiri Pesanan Ratusan Ember Dalam Sehari

Ketika penutupan, lanjut kata dia, sumber air di beberapa daerah akan mengalami gangguan.

Oleh karena itu biasanya pihak BPBD akan menggunakan sumber air dari PDAM.

"Nanti bakal ada pemberitahuan sebelum penutupan Waduk Kedungombo."

"Kalau pun tutup, memang sedikit terganggu dengan sumber air baku yang dipakai Pamsimas dan PDAM."

"Tapi masih ada sumber air lain yang bisa dipakai, satu di antaranya di sumur BPBD Kabupaten Demak," ucapnya.

Dengan cara itu, dinilai masih cukup efektif untuk mengatisipasi kekeringan di Kabupaten Demak.

Baca juga: BREAKING NEWS, Ahmad Muhtadi Kepala Kantor Kemenag Demak Meninggal Dunia

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved