Berita Demak

Berkah Ramadhan, Perajin Cincau Hitam di Demak Dibanjiri Pesanan Ratusan Ember Dalam Sehari

Pengrajin cincau atau cao hitam di Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, diawal bulan ramadhan mengalami lonjakan produksi

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pengrajin cincau atau cao hitam di Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, diawal bulan ramadhan mengalami lonjakan produksi hingga ratusan ember dalam sehari.

Hal itu dirasakan oleh, pemilik Mutiara Cincau Hitam Demak, Ali Shofan saat ditemui Tribunjateng, Minggu (26/3/2023).

Dia menyampaikan dalam sehari selama bulan puasa ini, tempatnya bisa membuat cao hitam dengan berbahan dasar daun janggelan sebanyak ratusan ember.

Dihari biasa Ali, hanya memproduksi sebanyak 26 sampai 30 ember.

"Meningkat tajam sekali, ada sepuluh persen lebih. Biasanya hari hanya 26 - 30 ember dalam sehari, ini bisa 800 ember itu ketika bulan puasa," kata Ali kepada Tribunjateng.

Dia menambahkan bahwa dalam sehari selama bulan puasa harus membutuhkan sekira 20 kilo daun janggelan.

Dalam sehari pihaknya sanggup mengirim 3 truk untuk mengirimkan cao hitam hasil produksi ali kepada beberapa daerah yang membutuhkan.

"Sehari 3 truk untuk kirim ke Semarang, Kaliwungi Kendal, hingga Bandungan," ucapnya.

Dengan banyaknya pesenan, ia pun harus membutuhkan tambahan pekerjaan.

"Biasanya dihari biasa hanya satu orang, sekarang 8 sampai 7 orang," jelasnya.

Meskipun mengalami kenaikan pesenan selama puasa, ia belum bisa memastikan bahwa di bulan puasa ini lebih baik daripada bulan ramadhan sebelumnya.

"Kurang lebih 20 kg dalam sehari itu bisa menghasilkan sampai 800 ember, biasanya kalau udah seminggu nangi turun, mendekat lebaran turun lagi," ucapnya.

Disisilain, Ahmad Harianto pembeli cincau hitam dari Kendal menyampaikan alasanya membeli cincau hitam buatan dari Ali.

Menurutnya cincau dari Ali lebih dari pada cincau yang lain.

"Kualitasnya sini lebih baik, karena dua hari lebuh cincaunya sudah berair, membuktikan bahwa tidak menggunakan pengawet. Kan biasanya 5 hari masih bentuk cincau itu yang pakek pengawet," kata Harianto.

Dia mengatakan dalam sehari membeli cincau buatan Ali sebanyak 300 ember sehari.

"Ini akan dipasarkan di sekitar Kendal dan Kaliwungu," ucapnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved