Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Pemkab Demak Perketat Pengawasan Program Makanan Bergizi Gratis di Sekolah

Forkopimda memperketat pengawasan program Makanan Bergizi (MBG) di sekolah untuk mengantisipasi potensi kasus keracunan

Penulis: faisal affan | Editor: raka f pujangga
dok. istimewa
PENGAWASAN MBG - Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto. Saat ini terdapat 37 penyelenggara MBG yang beroperasi di Demak. Jumlah tersebut ditargetkan bertambah menjadi 50 pada Oktober 2025. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memperketat pengawasan program Makanan Bergizi (MBG) di sekolah.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kasus keracunan yang sempat terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia.

Baca juga: Nasib 2 Cucu Mahfud MD Seusai Keracunan MBG, Satu Masih Terbaring di RS: Muntah Hebat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, mengatakan saat ini terdapat 37 penyelenggara MBG yang beroperasi di Demak. Jumlah tersebut ditargetkan bertambah menjadi 50 pada Oktober 2025.

“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kita selalu koordinasi dengan tim, baik dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Forkopimda, maupun Pemda. Seluruh pengelola Makan Bergizi Gratis (MBG) nantinya akan kita kumpulkan agar lebih terkontrol,” ujar Sugiharto, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak akan rutin melakukan pengecekan langsung ke penyelenggara MBG di sekolah-sekolah.

Pengecekan tersebut bertujuan memastikan proses penyajian makanan berjalan sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan.

“Alhamdulillah, selama ini pelaksanaan MBG di Demak berjalan aman. Sinergi antara sekolah, penerima, penyelenggara, Pemda, serta dukungan dari Forkopimda, menjadi kunci agar program ini tetap terjaga dengan baik,” katanya.

Baca juga: Cegah Kasus Keracunan, Bupati Wonosobo Perketat Pengawasan dan Bentuk Tim Khusus untuk MBG

Selain itu, Pemkab Demak juga berencana melakukan pendekatan persuasif kepada sekolah swasta yang sudah memiliki katering mandiri.

Hal ini untuk menyeragamkan penerapan MBG agar lebih terkontrol baik dari sisi gizi maupun kualitas makanan.

“Kita ingin program MBG ini benar-benar bisa bermanfaat bagi anak-anak, dan yang terpenting aman dari risiko keracunan,” pungkasnya.(afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved