LDII
KH Chriswanto Tegaskan Komitmen LDII Terhadap Pancasila Saat Tadarus Kebangsaan
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, LDII berkomitmen tentang kebangsaan sejak awal pendiriannya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, LDII berkomitmen tentang kebangsaan sejak awal pendiriannya.
Hal tersebut, ia sampaikan pada acara “Tadarus Kebangsaan”, yang dihelat Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/3).
“Sejak didirikan tanggal 1 Juli 1972, LDII merupakan ormas Islam berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Komitmen ini, dipertahankan dan diperjuangkan sampai dengan saat ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, LDII terus menjaga perjuangan tersebut. Bukan hanya konsep, tetapi diterapkan dalam bentuk kontribusi.
“Komitmen kebangsaan ini, kami tuangkan dalam bentuk dokumen, di seluruh jajaran LDII. Sumbangan pemikiran Pancasila, kami konsepkan dan tuangkan di daerah-daerah,” pungkasnya.
Selanjutnya, meskipun sebagai lembaga dakwah, LDII memiliki konsen bagaimana Pancasila tidak hanya sekedar dipahami, namun bisa diamalkan sebagaimana mestinya. Ia menjelaskan, pemikiran mengenai Pancasila dalam konstruksi keindonesiaan,
“Sila pertama, Pancasila harus menjadi pondasi dan sekaligus mewarnai empat sila yang lain. Demikian juga, sila-sila Pancasila juga saling mewarnai,” pungkasnya.
Chriswanto menegaskan, janganlah sila pertama dijadikan bingkai, karena akan melahirkan negara agama. “Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi bibit konflik yang berkepanjangan karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural,” katanya.
Dengan memahami semangat dan jiwa yang tergali dari sejarah kelahiran Pancasila, maka yang diyakini patut menjadi bingkai terhadap sila-sila yang lain adalah sila Persatuan Indonesia.
“Jadi, apapun agama yang dipeluk, aktualisasi kemanusiaan yang dilakukan, bentuk demokrasi yang dijalankan, dan model keadilan yang diterapkan, harus tetap dalam bingkai persatuan Indonesia, atau tetap dalam bingkai NKRI,” jelasnya.
Menurutnya, jika sila pertama sebagai pondasi, sila ketiga sebagai bingkai, sila kelima sebagai tujuan. “Maka sila kedua dan keempat sebagai semangat dan cara untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Ia menerangkan, bangsa Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh karena tidak punya pondasi yang kuat. Akan bercerai-berai karena tidak ada bingkai yang jelas. Akan kehilangan arah karena tidak punya tujuan yang jelas.
“Akan menjadi tidak beradab, karena kehilangan semangat kemanusiaan dan kebersamaan,” jelas Chriswanto.
Selanjutnya, terkait kontribusi, Chriswanto mengungkapkan, LDII mengimplementasikan “8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa”, yang dicanangkan sejak tahun 2006.
“Yakni, bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan alami, teknologi digital, ekonomi syariah, ketahanan pangan, lingkungan hidup, dan energi baru terbarukan,” jelasnya. (*)
Baca juga: Pahala Sholat Tarawih Malam Kelima Ramadhanm Minggu 26 Maret 2023, Layaknya Sholat di Masjidil Haram
Baca juga: Skenario Agius Demi PSIS Semarang Raih Kemenangan atas Barito Putera Minggu Legi Malam Ini
Baca juga: Berkah Ramadhan, Perajin Cincau Hitam di Demak Dibanjiri Pesanan Ratusan Ember Dalam Sehari
Baca juga: Cek! Daftar Rute Kereta Api KAI Daop 5 Purwokerto Dapat Diskon Tarif Tiket Reguler dan Flash Sale
LDII
KH Chriswanto Santoso
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso
Tadarus Kebangsaan
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI)
LPOI
Gelar Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Dorong LDII Perkuat Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Webinar LDII Jateng Dihadiri 2000 Peserta, Dorong Toleransi dan Kerukunan Umat |
![]() |
---|
Silaturrahim Kebangsaan Jilid V LDII Jateng 2025 : Menguatkan Toleransi Antarumat Beragama |
![]() |
---|
LDII Teken MoU dengan Kemendes PDTT untuk Percepat Pembangunan Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.