Murdiono, S.Pd
Unit Kerja : SMA N 1 Moga kab Pemalang
Teman Sejawat Perluas Pemahaman Materi Geometri Bidang Datar
Proses pendidikan memiliki berbagai unsur penting di dalamnya. Salah satu unsur penting pendidikan adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan unsur pendidikan yang bersentuhan langsung dengan siswa selaku subjek pendidikan termasuk dalam penyampaian mata pelajaran matematika. Mata Pelajaran matematika oleh sebgaian besar siswa masih menjadi momok yang ditakuti dan dianggap sebagai mata pelajaran yang paling menyulitkan. Mata pelajaran ini sangat tidak disukai dan seakan-akan menjadi permasalahan yang berlarut dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran matematika pada materi Geometri Bidang Datar pada siswa kelas XII SMA N 1 Moga Kabupaten Pemalang dari tahun ke tahun belum memberi hasil yang optimal. Hal ini menjadi beban berat yang harus segera diselesaikan. Banyak penyebab dari permasalahan yang muncul. Diantaranya, guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembalajaran. Atau komunikasi antara siswa dengan guru saat proses pembelajaran kurang. Selain itu, guru kurang aktif saat menyampaikan materi pelajaran, khususnya pelajaran matematika. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika adalah metode cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif akan memacu siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak terhadap hasil belajar. Rahayu (2012:42) menjelaskan bahwa hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Pengalaman terdahulu, materi pembelajaran sering disampaikan dengan metode ceramah membosankan dan kurang menarik bagi siswa yang pada akhirnya siswa kurang memperhatikan guru menerangkan, siswa menjadi tidak aktif suasana kelas menjadi beku. Siswa diberi kesempatan untuk melontarkan pendapatnya cenderung diam dan jika diberi pertanyaan siswa tidak bisa menjawab. Dampak dari semua itu, maka hasil belajar siswa banyak yang tidak tuntas. Keadaan yang demikian jika dibiarkan akan semakin menambah siswa yang tidak tuntas pada tahun-tahun mendatang terutama pada materi bilangan berpangkat dan akar bilangan, oleh karena itu dicari solusinya yaitu melalui teman sejawat yang lebih dikenal dengan Peer Teaching. Peer Teaching (teman sejawat) sangat baik digunakan untuk menggairahkan siswa selama menjelaskan materi kepada temannya. Adapun langkah-langkah pembelajaran peer teaching (teman sejawat) dalam pembelajaran adalah pertama, bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanya segmen materi yang akan disampaiakan. Kedua, masing-masing kelompok kecil diberi untuk mempelajari topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus yang saling berhubungan. Ketiga, minta setiap kelompok menyiapkan model untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas, sarankan kepada mereka utnuk tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca pengumuman/laporan. Keempat, buat beberapa saran seperti ; menggunakan alat bantu visual, menyiapkan media pengajaran yang diperlukan. Kelima, beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan sesuai tugas yang telah diberikan. Keenam, setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan. Ketujuh, setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahan siswa. Dari proses KBM yang dilaksanakan melalui teman sejawat terlihat interaksi sesama siswa, mereka lebih nyaman diajari oleh teman sendiri karena bisa langsung secara dalam proses penyampaian materi yang diajarkan. Aktivitas siswa lebih meningkat, mereka tidak merasa bosan karena satu sama lain bisa saling bertanya dan mengajari sesama teman. Hasil belajar siswa pada materi inipun lebih meningkat. Penulis menyimpulkan bahwa penerapan metode teman sejawat dalam proses pembelajaran pada materi Geometri Bidang Datar berjalan secara baik dan tepat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.