Komisi A dan E DPRD Jateng Sepakat Dukung Perjuangan Forum Pembatalan Pengangkatan PPPK Jawa Tengah

Komisi A dan E DPRD Jateng sepakat mendukung perjuangan forum pembatalan pengangkatan PPPK jawa tengah

TRIBUNJATENG.COM - Ketua komisi A mohammad saleh memimpin rapat dengan agenda menerima audiensi forum pembatalan pengangkatan PPPK Jawa Tengah yg diikuti anggota komisi A dan komisi E DPRD Jateng

Hadir dalam rapat tersebut BKD prop Jateng, Dinas pendidikan dan kebudayaan Jateng, dan Biro hukum setda jateng

Rombongan forum pembatalan pengangkatan PPPK jateng dipimpin oleh bu Utami guru SMK Sudirman semarang dan bbrp juru bicara dan perwakilan anggota forum.

Tuntutan para guru calon PPPK ini yg dibatalkan penempatan nya ini meminta kepada DPRD jateng mendukung perjuangan nya agar surat dari kementrian pendidikan soal pembatalan pengangkatan ditinjau ulang atau ditarik sehingga mereka bisa segera ditempatkan dan diangkat mwnjadi PPPK di jateng.

Jika memang belum mwmungkinkan ke 428 guru yg sdh lolos administrasi, juga formasi ini bisa menjadi prioritas pengangkatan PPPK tahun 2023.

Ibu Utami Kabid BKD jateng Yg turut hadir mewakili kepala BKD jateng menyampaikan bahwa prinsipnya pembatalan pengangkatan itu bukan dari BKD jateng, tapi murni dari kementrian pwndidikan dan kebudayaan.

Demikian juga dinas pendidikan tdk pernah mengirim surat keberatan, ataupun notifikasi pembatan penempatan guru pppk tersebut ke kementrian pwndidikan sehingga itu murni kewenangan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Setelah mendengar pendapat dari anggota komisi A dan komisi E, juga dari BKD dan dinas pendidikan jateng, maka rapat ditutup dg kesimpulan sbb

1. Komisi A dan E mendukung perjuangan temen2 forum pembatalan pengangkatan PPPK

2. Meminta mentri pendidikan dan kebudayaan serta menpan RB untuk membatalkan surat pembatalan penempatan terhadap 428 guru di jateng tsb

3. Jika memang blm memungkinkan maka guru2 yg sdh pemberkasan dan tinggal penempatan ini menjadi prioritas utama pengangkatan PPPK tahun 2023

4. Dprd meminta dinas pendidikan dan BKD jateng memperbaiki carut marut data guru dg mwlakukan singkronisasi dg kememtrian pendidikan. (*)