Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

JEJAK ISLAM :  Ziarah ke Makam Kiai Soleh Darat di Kompleks Bergota Semarang

Kota Semarang tidak hanya memiliki wisata bersejarah berupa bangunan kuno peninggalan masa kolonial Belanda.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Makam KH Soleh Darat 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang tidak hanya memiliki wisata bersejarah berupa bangunan kuno peninggalan masa kolonial Belanda.

Ibu kota Jawa Tengah ini ternyata memiliki wisata religi. Satu diantaranya, wisata religi makam Muhammad Sholih as-Samarani atau yang dikenal dengan nama KH Soleh Darat. 

Makam KH Soleh Darat berada di kompleks TPU Bergota Semarang. Banyak para peziarah baik dari Kota Semarang maupun luar kota yang datang ke makam KH Soleh Darat. Apalagi, makam ulama tersebut telah dipugar oleh Pemerintah Kota Semarang. 

Makam Mbah Soleh Darat berada di sekeliling makam masyarakat.

Kini, para peziarah lebih mudah menemukan makam ulama kelahiran Jepara karena terdapat gapura masuk di Jalan Bendungan, Randusari, Semarang Selatan. 

Akses masuk yang sebelumnya melewati celah-celah makam masyarakat, kini sudah berubah. Peziarah akan lebih mudah berjalan dari gapura menuju makam karena terdapat jalan setapak yang telah dibangun Pemerintah Kota Semarang. 

Setibanya di makam, peziarah bisa langsung melihat makam Mbah Soleh Darat dan para Dzurriyahnya. Makam berada di cungkup joglo terbuat dari kayu. 

Makam masyarakat yang berada di sekitar KH Soleh Darat juga tertata rapi. 

Para peziarah pun tak perlu bingung jika hendak bersuci karena kini sudah tersedia tempat wudu dan toilet. 

Rois Suriyah PCNU Kota Semarang, KH Hanief Ismail menceritakan sejarah Mbah Soleh Darat yang menjadi guru besar bagi pendiri NU dan Muhammadiyah.

Soleh Darat memang sosok yang sangat berpengaruh bagi pendirian dua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. 

Selain itu, pahlawan emansipasi perempuan, yakni RA Kartini juga belajar agama kepada Soleh Darat. 

"Mbah Soleh Darat merupakan sosok yang dimuliakan oleh mayoritas umat Islam se Indonesia, terutama dari kalangan NU dan Muhammadiyah.

Karena pendiri NU (KH Hasyim Asy'ari) dan pendiri Muhammadiyah (KH Ahmad Dahlan) serta RA Kartini adalah santri Mbah Soleh Darat," terangnya. 

Saat ini kompleks makam ulama legendaris Kota Semarang ini sudah dipugar. Tentu akan semakin banyak para peziarah yang datang dan mendoakan Mbah Soleh Darat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved