Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Bahaya Daging Sapi Gelonggongan, Marak Beredar Jelang Lebaran, Kenali Ciri-cirinya

Temuan daging sapi gelonggongan seringkali terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri mengingat permintaan yang cukup tinggi

Editor: muslimah
tribunjateng/dok
ILUSTRASI DAGING SAPI 

"Hal ini tentu saja menyebabkan daging sapi memiliki kadar air yang tinggi. Kadar air pada daging sapi normal berkisar 60 persen akan meningkat menjadi sekitar 80 persen," beber Susi.

Kandungan air yang tinggi menyebabkan pigmen oksimioglobin yang menghasilkan warna merah segar menjadi terhidrolisis sehingga daging menjadi pucat atau kusam.

Daging gelonggongan tekstur daging menjadi lembek, tidak kesat atau padat, dan berair.

Kerusakan tekstur ini menyebabkan daging gelonggong tidak bisa diolah menjadi hasil pengolahan yang bagus.

Misalnya dijadikan bakso, nuget, abon, atau bentuk olahan daging lainnya.

Demikian apabila dipotong, maka daging gelonggong tidak menghasilkan bentuk potongan yang padat.

Kandungan air yang tinggi pada sel-sel daging ini menyebabkan daging sapi gelonggongan disukai oleh bakteri Salmonella typhosa, Clostridium dan bakteri lainnya yang berbahaya bagi manusia.

Ciri daging sapi gelonggongan

Susi menambahkan, ciri-ciri sapi gelonggongan yang perlu diperhatikan masyarakat, antara lain:

1. Daging tidak bisa bertahan dalam suhu ruang apabila lebih dari 6 jam. Sedangkan daging sapi normal, masih bisa bertahan selama waktu tersebut.

2. Daging menjadi beraroma tidak sedap (masam)

3. Warna menghitam

4. Membusuk karena adanya bakteri.

"Selain itu apabila direbus atau dipanaskan, air berlebihan yang tersimpan dalam daging akan keluar dari selnya, sehingga daging mengalami penyusutan," imbuh Susi.

Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa pada daging gelonggong terjadi denaturasi protein.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved