Guru Berkarya
Fenomena Salah Jurusan Ketika Melanjutkan SMA/SMK
hampir semua anak indonesia saat ini dapat mengenyam pendidikan sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Oleh: Ani Atiek Wandiarsih, S.Psi., Guru BK SMP Negeri 8 Pemalang
Pemerintah telah berhasil melaksanakan program wajib belajar 9 tahun, terbukti hampir semua anak indonesia saat ini dapat mengenyam pendidikan sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan berhasilnya program tersebut pemerintah memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Salah satu cara yang dilakukan yaitu memperpanjang program wajib belajar 12 tahun.
Menurut Kominfo.go.id(2015,21 Agustus ) Dongkrak Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja. Diakses tanggal 23 maret 2023 dari kominfo.go.id/content/detail/5730/dongkrak-tingkat-pendidikan-angkatan-kerja/0/infografis. perpanjangan program Wajib Belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun merupakan hal yang harus disambut gembira. Karena dengan demikian, penduduk usia muda kini harus mengenyam pendidikan minimal di jenjang pendidikan SMA/SMK. Jika program wajib belajar 12 tahun ini berjalan sukses, maka penduduk muda itu akan mendapat manfaat dari peningkatan akses pendidikan. Namun ada beberapa faktor yang bisa menghambat suksesnya program pemerintah tersebut, salah satu diantaranya yaitu banyaknya siswa putus sekolah / drop out yang dikarenakan salah memilih jurusan ketika masuk sekolah SMA / SMK.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi seorang siswa merasa salah pilih jurusan di SMA/ SMK diantaranya, kurangnya informasi dan wawasan tentang jurusan yang akan diambil, sehingga pada saat mendaftar di sekolah lanjutan dia tidak paham harus mengambil jurusan apa, dan bagaimana kelanjutannya.
Pada situasi tertentu ada juga orang tua yang menginginkan anaknya menjadi apa yang diimpikannya, sehingga anak “dipaksa” memilih jurusan sesuai keinginannya untuk memenuhi cita-citanya. Selain itu beberapa hal yang lazim terjadi yaitu memilih jurusan yang sedang trend saat ini, ikut-ikutan teman, yang penting temannya banyak entah jurusannya apa dipkir nanti saja.
Sebagai akibatnya, seringkali kita menjumpai anak-anak yang terhambat belajarnya,tidak siap belajar menjadi malas lantaran jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan harapannya, tidak bisa mengikuti apa yang diajarkan guru sehingga anak bermasalah dengan dirinya, sering bolos, membuat keributan, bermasalah dengan guru dan teman, dan pada akhirnya putus sekolah
Sebagai seorang guru pembimbing di SMP fenomena itu tidak bisa kita pandang sebelah mata, kita harus tanggap dengan situasi tersebut. Untuk mengantisipasi keadaan ini kita harus membekali siswa-siswi kita terutama kelas IX, dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya, agar wawasan siswa didik kita semakin luas. Selain itu juga kemandirian harus ditanamkan sejak dini agar siswa tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
Ada beberapa tips yang bisa membantu siswa dalam memilih jurusan di sekolah lanjutan SMA/SMK antara lain : mencari tahu bakat,minat dan hobi serta hal apa yang paling disukai oleh siswa, kemudian tentukan jurusan yang dapat mewakili kemampuan terbaik yang dimilikinya, baca peluang, ukur kemampuan diri dan cari informasi sebanyak-banyaknya agar bias diterima disekolah impian, cari referensi dari berbagai sumber tentang jurusan yang ada di SMA/SMK bagaimana kelanjutan studinya atau kesempatan kerja yang bias dicapai, dan jangan lupa panjatkan doa terbaik kita kepada Tuhan YME yang telah membimbing kita dalam segala kebaikan.
Pendidikan adalah hal yang sangat penting, untuk itu perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, jika langkah awal dalam pemilihan jurusan tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuannya, maka justru akan menimbulkan masalah bagi siswa itu sendiri. Selagi masih belum terlambat mari bekali siswa didik kita dengan berbagai informasi yang bisa dijadikan bekal ketika mereka akan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.