Oleh: Agus Purwoko, S.Pd., Guru SMP Negeri 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang
Pendidikan memiliki berbagai unsur penting di dalamnya salah satunya adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan tahapan dalam pendidikan yang terhubung langsung dengan subjek pembelajaran yaitu siswa. Proses pembelajaran perlu mendapatkan sentuhan yang tepat dan ditawarkan secara variatif oleh guru dalam penyampaian materi pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang menarik sangat diharapkan oleh setiap siswa termasuk pembelajaran jenjang sekolah menengan pertama atau SMP. Siswa akan merasa nyaman, tenang dan semangat dalam proses pembelajaran, ketika proses pembelajaran dapat disajikan secara baik. Hak prerogratif yang dimiliki oleh setiap guru seringkali masih tersia-siakan. Guru masih banyak melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model lama dan membosankan. Siswa hanya menjadi objek atau bagian terkecil pada proses pembelajaran. guru perlu memanfaatkan model pembelajaran yang bersifat Student Centered atau pembelajaran yang berpusat pada aktifitas siswa. Siswa diberikan tanggung jawab untuk dapat mempelajari, memahami, dan mengembangkan pembelajaran secara bersama dalam bentuk kerjasama.
Kerjasama siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguraikan masalah dan berinteraksi sosial. Cooperatif Larning atau pembelajaran kooperatif dapat dijadikan alternatif yang tepat bagi siswa dalam proses pembelajaran. Sunandar (2012: 24) menjelaskan bahwa Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk interpersonal skill. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan prinsip pembelajaran kooperatif adalah Learning Cycle (Siklus Belajar). Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
Menurut Lawson yang dikutip oleh Bybee (1996: 205) mengungkapkan bahwa Learning Cycle atau siklus belajar adalah satu cara berpikir dan bertindak yang cocok untuk siswa belajar. Penggunaan siklus belajar (Learning Cycle) memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan pengetahuan sebelumnya dan kesempatan untuk menyanggah, mendebat gagasan-gagasan mereka, proses ini menghasilkan ketidak seimbangan kognitif, sehingga mengembangkan tingkat penalaran yang lebih tinggi, dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pembelajaran. Model pembelajaran Learning Cycle sangat tepat diterapkan pada proses pembelajaran PPKN kelas sembilan materi tentang Konsep Cinta Tanah Air/Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia di SMP Negeri 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang. Pelaksanaan Learning Cycle atau siklus belajar terdiri dari beberapa tahap, yaitu libatkan (Engage), pada tahap ini kegiatan pokok pembelajaran bertumpu pada upaya meningkatkan minat siswa sambil menilai pemahaman awal siswa terhadap topik yang dibahas melalui kegiatan apersepsi, yaitu siswa diantarkan menuju materi yang akan dipelajarinya. Eksplorasi (explore), tahap ini melibatkan siswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membangun pemahamannya sendiri. Siswa berkesempatan terlibat secara langsung dengan fenomena yang diselidiki dan bahan kajian. Siswa bekerja sama dalam suatu tim, lalu mengalami pengalaman bersama dengan saling berbagi dan berkomunikasi tentang materi pembelajaran. Guru bertindak sebagai fasilitator yang menyediakan bahan-bahan pembelajaran dan siswa melaksanakan pembelajaran aktif. Tahap berikutnya adalah penjelasan (explain), yaitu siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan apa yang telah dipelajarinya, berkomunikasi dengan rekanrekannya, dengan fasilitator (guru) melalui suatu proses reflektif. Elaborasi (elaboration) yaitu para siswa mengembangkan konsep-konsep yang telah dipelajarinya, membuat jalinan dengan konsep terkait lainnya secara sederhana kemudian mengaplikasikan pemahamannya ini dalam dunia nyata. Memasuki tahap akhir adalah evaluasi (evaluation). Pada tahap ini, baik siswa maupun guru menilai sejauh mana para siswa memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep pokok bahan ajar dan memperoleh pengetahuan baru. Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle sangat dirasakan keberhasilannya oleh guru dan siswa. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara menyenangkan dan menarik serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada evaluasi akhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.