Berita Kudus
Produsen Musiman Kue Lebaran di Kudus Kebanjiran Pesanan: Setiap Hari Produksi Tidak Pernah Libur
Permintaan kue kering saat menjelang Lebaran mengalami lonjakan, sehingga dia perlu dibantu sedikitnya 20 orang untuk memenuhi pesanan.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Permintaan kue kering saat jelang Lebaran mengalami lonjakan.
Lonjakan ini membuat produsen kue kering musiman harus ekstra dalam memenuhi segenap pesanan.
Satu di antara produsen kue kering musiman di Kudus yaitu Arif Nur Habibi.
Baca juga: Banjir Pesanan, Kue Keciput di Kudus Mulai Diproduksi Sejak H-1 Ramadan
Arif sudah memulai produksi musiman saat jelang lebarang sudah sejak 13 tahun lalu.
Beberapa produk kue yang diproduksi Arif mulai dari nastar, tulip, putri salju, dan kastengel.
Kue-kue tersebut merupakan kudapan yang banyak dijumpai di meja tamu saat lebaran.
Musim lebaran tahun ini Arif mengawali proses produksi kue sejak sebulan sebelum Ramadan.
Dalam produksi kue kering tersebut, Arif mempekerjakan 20 orang yang mayoritas kaum hawa.
Masing-masing dari pekerja memiliki tugasnya sendiri.
Ada yang bertugas membuat adonan, ada yang kerjaannya cuma mencetak kue, ada pula yang hanya bertugas mengoven, dan terakhir mengemas kue ke dalam toples.
“Para pekerja ini juga musiman, mereka masuk terus selama tujuh hari,” katanya.
Baca juga: Diduga Rem Blong, Mobil Pikap Bermuatan Kue Lebaran Terperosok Ke Sungai
Proses produksi kue milik Arif berlangsung di Kompleks Perumahan Almaya Kelurahan Purwosari Kudus.
Produksi dimulai sejak pagi sekitar pukul 07.00 dan berakhir sebelum asar.

Sebab sebagian besar pekerjanya kaum hawa yang harus menyiapkan masakan untuk berbuka puasa.
Saat ini Ramadan sudah menginjak pekan kedua.
Pemasaran kue kering produksinya sudah ramai dibanding dengan pekan pertama Ramadan.
Per hari bisa kue kering yang diproduksi ada sebanyak 40 karton. Per karton berisi 12 toples masing-masing berukuran 250 gram.
“Produksi sebanyak itu langsung habis diambil sales untuk dipasarkan,” kata Arif.
Kue yang diproduksi Arif memang tidak ada mereknya.
Hasil produksinya langsung habis diserap pasar melalui para sales.
Per toples Arif memasang harga Rp 15 ribu.
Kalau belinya partai besar minimal 10 karton per toples akan mendapat harga Rp 14 ribu per toples.
Harga tersebut lebih mahal dibanding dengan harga pada tahun sebelumnya yaitu per toples Rp 14 ribu, sedangkan untuk partai besar mendapat harga Rp 13.500.
“Harga menyesuaikan dengan harga bahan baku, misalnya saat ini karena telur yang mengalami kenaikan,” kata Arif.
Arif baru akan menyudahi produksi kue keringnya tiga hari sebelum lebaran.
Saat itu dipastikan seluruh pesanan harus sudah terlunasi semua.
Sebab, banyaknya orang yang berburu kue kering untuk lebaran malah justru membuatnya tidak kuasa memenuhi pesanan.
Selama ini sebagian besar pesanan yang masuk datang dari reseller atau penjual ulang.
Baca juga: Promo Akbar Ramadhan! Promo Superindo Terbaru Hari ini Senin 20 Maret 2023 Kue Kaleng Lebaran Murah
Mereka ada yang memesan kemudian memberikan merk pada kue tersebut untuk kemudian dijual kembali.
Produk-produknya itu baru biasanya dipasarkan untuk wilayah Kudus dan sekitarnya, selain itu juga dipasarkan secara daring.
“Selain kemasan kami juga membuat kue curah, jadi tidak dikemas dalam toples,” katanya. (goz)
Jadi Magnet Internasional, Universitas Muria Kudus Gaet Mahasiswa Asal Yaman hingga Nigeria |
![]() |
---|
Kilas Balik 476 Tahun Kabupaten Kudus Warnai Peradaban Indonesia |
![]() |
---|
Dampak Pemangkasan Transfer APBN: Bupati Kudus Putar Otak, Siap Prioritaskan Anggaran untuk Warga |
![]() |
---|
Akhir Penantian 35 Tahun: Lahan MAN 1 Kudus Resmi Dihibahkan Pemerintah Kabupaten |
![]() |
---|
Puncak Hari Jadi Ke-476 Kudus, Bupati Sam'ani: Masih Banyak PR yang Harus Diselesaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.