Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Minat Warga Terhadap KPR Masih Tinggi, Jaya Metro Masih Punya 100 Hektare Lahan

Minat masyarakat untuk membeli rumah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) disebut masih tinggi di tengah isu resesi ekonomi.

Editor: rival al manaf
istimewa
Perumahan Siranda Terrace 

TRIBUNJATENG.COM - Minat masyarakat untuk membeli rumah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) disebut masih tinggi di tengah isu resesi ekonomi.

Hal itu disampaikan salah satu pengembang properti terkemuka Jaya Metro.

Manajer Marketing Jaya Metro, Yuel Budhi Darmoyo menjelaskan pada saat Covid-19 dari tiga tahun lalu, bisnis properti terus bertumbuh.

Baca juga: Cara Unik Cat Squad Semarang Mengisi Ramadan, Berbagi Pakan Kucing Jalanan di Pasar Karangayu

Baca juga: Sedang Berlangsung Babak I Skor 0-0 Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta Liga 1, Streaming di Sini

Ia yakin, kondisi saat ini juga akan dilewati dengan pertumbuhan penjualan.

"Kami melihat demand awal tahun 2023 selama kuartal pertama masih besar," terang Yuel dalam press releasenya.

Meski demikian ia tidak memungkiri ada konsumen yang masih agak menahan untuk membeli properti di kuartal pertama.

"Mungkin karena banyak melihat berita tentang resesi jadi mereka wait and see, saya rasa bukan karena daya beli turun, saya rasa tidak," imbuhnya.

Kondisi saat ini menurutnya lebih memberikan rasa optimisme dibandingkan saat pandemi beberapa tahun lalu.

Sebagai perbandingan, saat pandemi ia membeberkan data kinerja Jaya Metro yang masih perform.

Ia membeberkan sejak 2019 omset developer yang mengembangkan Siranda Terrace itu selalu tumbuh.

Tahun 2020 tumbuh 18 persen, tahun 2021 tumbuh 16 persen, dan 2022 melejit 23 persen.

Oleh karena itu ia sangat optimis tahun ini juga akan tumbuh sesuai target yang dicanangkan.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Pekalongan Ramadan Hari Ke-15, Kamis 6 April 2023

Baca juga: Jadwal Imsak Kabupaten Kudus Ramadan Ke-15 Besok Kamis 6 April 2023

"Saat ini kami juga masih punya 100an hektar yang belum didevelop, setahun rata-rata kami menghabiskan 2 hektar untuk dijual ke masyarakat," terangnya.

Kini pihaknya fokus mengembangkan hunian di wilayah Tembalang dan Bulusan Kota Semarang.

Diprediksi perkembangan bisnis properti memang akan bertumbuh di wilayah Semarang bagian Selatan dan Barat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved