Industri Konstruksi
Mengoptimalkan Kinerja K3 dengan Teknologi Canggih pada Industri Konstruksi
Industri konstruksi adalah salah satu industri dengan tingkat risiko keselamatan kerja yang tinggi.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Industri konstruksi adalah salah satu industri dengan tingkat risiko keselamatan kerja yang tinggi.
Kecelakaan kerja dan cedera sering terjadi di lapangan konstruksi, yang dapat menghambat produktivitas dan mengakibatkan biaya yang besar.
Chief Executive Officer Widya Inovasi Indonesia, Alwy Herfian Satriatama menuturkan, “Penerapan teknologi K3 pada industri konstruksi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya cedera atau bahkan kematian pada pekerja.
Dengan menerapkan teknologi K3, perusahaan dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja," ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk menerapkan teknologi canggih untuk mengoptimalkan kinerja K3 dan meningkatkan keselamatan kerja di industri konstruksi.
Berikut adalah beberapa teknologi canggih yang dapat membantu mengoptimalkan kinerja K3 pada industri konstruksi:

1. Teknologi Wearable
Teknologi wearable seperti sensor dan perangkat pemantauan dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan pekerja di lokasi konstruksi. Data yang diperoleh dari perangkat ini dapat membantu mengidentifikasi risiko kesehatan dan mengambil tindakan preventif.
2. Internet of Things (IoT)
IoT dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang lingkungan kerja di lapangan konstruksi, termasuk suhu, kelembaban, tekanan, dan kebisingan.
Data tersebut dapat diolah untuk mengidentifikasi risiko keselamatan dan memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi risiko.
Teknologi smart glasses yang kini tengah dikembangkan oleh widya matador bernama Matador Glass mampu menangani permasalahan ini dengan menyematkan sistem IOT pada kacamata tersebut, serta perangkat ini juga dapat memberikan informasi berupa gambar secara real time melalui voice command dan dapat diaplikasikan dengan zoom meeting yang dapat mengirimkan gambar oleh si pengguna secara Real Time.
Chief Executive Officer Widya Inovasi Indonesia, Alwy Herfian Satriatama menuturkan, “Informasi yang didapatkan melalui Matador Glass, bisa secara langsung tersampaikan melalui si pengguna sehingga lebih cepat tanggap apabila terjadi kondisi berbahaya di lapangan seperti kebocoran gas, kebakaran, dan kondisi cuaca ekstrem.
Data dari gambar rela time tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada pekerja, serta mengoptimalkan penggunaan peralatan dan material untuk mengurangi risiko kecelakaan," tuturnya.
3. Robotika
Robotika dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang berbahaya atau berat, seperti mengangkat bahan bangunan yang berat atau memindahkan peralatan konstruksi yang besar. Dengan menggunakan robotika, pekerja manusia dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dari tugas-tugas yang berbahaya.
4. Drone
Drone dapat digunakan untuk melakukan pemantauan lingkungan kerja di lapangan konstruksi dan memvisualisasikan kondisi kerja dari ketinggian.
Drone juga dapat digunakan untuk melakukan pemantauan keamanan dan memberikan peringatan dini jika ada risiko keselamatan yang muncul.
Motif Pembunuh Wanita Pengusaha Gadai di Genuk Semarang, Bermula Ingin Menebus Motor |
![]() |
---|
Bansos PKH September 2025 Mulai Cair, Cek Nama Penerima |
![]() |
---|
Diskusi Publik KY, Profesor Maya: Kemandirian Kekuasaan Hakim Mendukung Peradilan yang Berintegritas |
![]() |
---|
Kronologi Ajudan Bupati Pati Bersitegang Dengan Wartawan Saat Sudewo Diperiksa KPK |
![]() |
---|
100 Siswa Sekolah Rakyat Kota Semarang Mulai Persiapan Ikuti MPLS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.