Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Melalui Model Project Based Learning

Tata laksana PJBL dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi bisa diuraikan dengan prosedur

Editor: galih permadi
Istimewa
Susilo Ibnu Santoso, S.Pd. (Guru SMA Negeri 1 Sapuran, Kab. Wonosobo) 

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Melalui Model Project Based Learning

 

Oleh : Susilo Ibnu Santoso, S.Pd.
(Guru SMA Negeri 1 Sapuran, Kab. Wonosobo)

Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA. Di jenjang SMA salah satu materi di dalam Bahasa Indonesia yang sangat penting untuk dikuasai siswa adalah menulis teks eksplanasi. Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang dipelajari oleh siswa SMA di kelas XI. Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaiamana suatu peristiwa alam, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan lainnya bisa terjadi. Priyatni (2014) menyatakan bahwa teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan atau budaya.

Pada pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa diharapkan mampu memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusia, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan secara prosedural sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Konkret dan operasionalnya tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran menulis teks ekplanasi tidak selaras dengan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh siswa pada bidang tersebut. Asumsi ini didasarkan pada nilai hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis teks eksplanasi pada tahun 2019/2020 dengan rata-rata 68, siswa tuntas KKM 9 anak, dan tidak tuntas KKM 25 anak. Selain itu, selama mengikuti kegiatan pembelajaran siswa menunjukkan perilaku antara lain: kurang disiplin, keaktifan dan kemandirian kurang, rendahnya rasa tanggung jawab, serta kurangnya kerja sama dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan terebut, maka dibutuhkan sebuah solusi berupa model pembelajaran yang memiliki karakteristik mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara komprehensif dan sistematis. Model yang dimaksud adalah project based Learning (PJBL). Dipilihnya model PJBL karena beberapa keunggulan antara lain: mampu meningkatkan motivasi belajar siswa; meningkatkan kemampuan pemecahan masalah; membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem kompleks; meningkatkan kolaborasi atau kerja sama; mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi; meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber belajar; memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas; menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata; membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Kegiatan belajar yang dialami oleh siswa akan sangat bermakna dalam kehidupannya, dimana mereka akan selalu mengingat poin-poin penting dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu, aliran pembelajaran dengan metode saintifik seperti yang ada pada PJBL akan memberikan keterampilan bagaimana menjadi pembelajaran seumur hidup bagi para siswa, dan pengetahuan ini akan sangat bermanfaat untuk dapat bertahan dalam kompetisi di dalam era ekonomi yang berbasis pengetahuan.

Tata laksana PJBL dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi bisa diuraikan dengan prosedur sebagai berikut: guru menentukan pertanyaan mendasar (start with essential question); guru menyusun perencanaan proyek (design project); guru menyusun jadwal (create schedule); guru memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project); guru melaksanakan Penilaian hasil (assess the outcome); guru melaksanakan evaluasi pengalaman (evaluation the experience). (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved