Kisah Mistis Penampakan Sosok Berjubah Cokelat di Teras Belakang Istana Buckingham

Kisah Mistis Penampakan Sosok Berjubah Cokelat di Teras Belakang Istana Buckingham

TRIBUNJATENG.COM -  Berikut kisah mistis penampakan biksu di Istana Buckingham Inggris tempat tinggal mendiang Ratu Elizabeth II.

Meninggalnya Ratu Elizabeth II membuat fakta-fakta unik tentang kerajaan Inggris banyak terkuak.

Di antaranya tempat tinggal Ratu Elizabeth II yang kini ditinggali oleh putranya Raja Charles III

Ratu Elizabeth II selama hidupnya tinggal di istana kerajaan Inggris Buckingham Palace.

Buckingham Palace merupakan tempat tinggal asli Ratu Inggris.

Istana tersebut digunakan untuk kegiatan kerajaan dan penyambutan tamu negara dan lainnya

Buckingham Palace memiliki luas kurang lebih 77 ribu meter persegi.

Istana ini dinyatakan sudah ada sejak tahun 1703, meski begitu bangunannya tetap berdiri megah.

Istana Buckingham memiliki desain yang artistik dan kini tidak kalah dengan bangunan kontemporer.

Mengingat istana ini sudah sangat tua, Istana Buckingham banyak menyimpan cerita dan rahasia tersembunyi di dalamnya.

Bagian tertua istana adalah gudang anggur yang terletak di bawah sayap barat yang dibangun kembali di pada 1760.

Saat itu, pernah diakui sebagai Buckingham House, dan milik keluarga Duke of Buckingham, dari mana ia mendapatkan namanya.

Pada 1761, Pangeran George III memperoleh bangunan untuk keluarga kerajaan.

Meskipun tidak muncul sebagai kediaman kerajaan yang sah sampai bertahun-tahun kemudian.

Sebelum istana dibangun, disebutkan bahwa dulunya ada sebuah biara di tanah yang dulunya terpencil.

Kemudian, seorang biksu yang meninggal di biara dinyatakan sering muncul di teras belakang istana pada malam hari.

Penampakan biksu tersebut disebut-sebut mengenakan jubah cokelat.

Biksu tersebut meninggal setelah menjalani hukuman.

Cerita lain juga mengatakan dia tampak pada Hari Natal mengerang kesakitan.

Ada juga kantor lantai pertama yang dikatakan angker oleh mantan sekretaris pribadi Raja Edward VII, Mayor John Gwynne.

Seperti yang diceritakan, dia menembak dirinya sendiri di kantor setelah menimbulkan skandal dengan istrinya.

Kelompok pekerja istana dikatakan telah mengklaim selama bertahun-tahun bahwa mereka mendengar suara tembakan dari ruangan itu. (*)