Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

79 Orang Tewas dalam Kericuhan Acara Amal di Yaman, 100 Lainnya Terluka

Kericuhan acara amal di Yaman menewaskan sedikitnya 79 orang dan melukai 100 lainnya.

ISTIMEWA
ilustrasi jenazah 

TRIBUNJATENG.COM, SANA'A - Kericuhan pecah dalam sebuah acara amal di Yaman.

Kejadian tersebut menewaskan sedikitnya 79 orang dan melukai 100 lainnya.

Demikian disampaikan petugas kesehatan Houthi kepada kantor berita AFP, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Indonesia, Malaysia, dan Singapura Disebut Akan Alami Gelombang Panas 50 Derajat, Ini Kata BMKG

Korban tewas dan luka-luka sudah dipindahkan ke rumah sakit terdekat, kemudian orang-orang yang bertanggung jawab atas pendistribusian telah ditahan, kata Kementerian Dalam Negeri yang disiarkan kantor berita pemberontak Saba.

Kementerian yang dikendalikan pemberontak Houthi tersebut tidak memberikan angka pasti jumlah korban, hanya mengatakan "puluhan orang tewas karena kericuhan saat pembagian uang secara acak oleh beberapa pedagang".

Acara di daerah Bab Al Yaman Sana'a yang dikuasai Houthi ini dilakukan beberapa hari menjelang hari raya Idulfitri, yang menandai akhir bulan suci Ramadan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan jasad tergeletak di bawah kompleks besar saat orang-orang berteriak-teriak di sekitar mereka.

AFP tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian rekaman tersebut.

Konflik Yaman pecah pada 2014 ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut Sana'a, mendorong koalisi pimpinan Arab Saudi untuk campur tangan pada tahun berikutnya guna menopang pemerintah yang diakui secara internasional.

Perang Yaman memicu kondisi yang disebut PBB salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.

Lebih dari 21,7 juta--dua pertiga populasi--membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini, menurut PBB. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kericuhan di Acara Amal Yaman Tewaskan 79 Orang, 100 Korban Luka-luka"

Baca juga: Pria Indonesia Ini Jadi Napi Terlama Huni Penjara Malaysia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved