Berita Internasional
Pembagian Sedekah Lebaran Berubah Jadi Bencana di Yaman, 85 Tewas Berdesakan Setelah Dengar Ledakan
Pembagian sedekah lebaran di ibu kota Yaman, Sana'a, pada Rabu (19/4/2023), berubah menjadi bencana.
TRIBUNJATENG.COM - Pembagian sedekah lebaran di ibu kota Yaman, Sana'a, pada Rabu (19/4/2023), berubah menjadi bencana.
Sedikitnya 85 orang, termasuk anak-anak, tewas berdesakan atau terinjak.
Tiga pengusaha telah ditangkap atas insiden tersebut, di mana 322 orang terluka, 50 di antaranya luka serius.
Baca juga: 79 Orang Tewas dalam Kericuhan Acara Amal di Yaman, 100 Lainnya Terluka
Dilansir The Guardian, pemberontak Houthi yang menguasai Sana'a menyalahkan para pengusaha tersebut karena membagi-bagikan uang tanpa berkoordinasi dengan mereka terlebih dahulu.
Sementara itu, para pengusaha menuduh Houthi melarang mereka mendistribusikan uang tunai secara langsung dan bersikeras bahwa setiap distribusi harus dilakukan melalui Houthi.
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, mengatakan pihaknya merasa sedih dan sangat sedih atas peristiwa itu.
"Belasungkawa tulus saya sampaikan kepada semua orang Yaman yang berduka hari ini dan saya berharap yang terluka cepat sembuh," katanya.
Kementerian dalam negeri mengatakan akan meningkatkan kontrol distribusi zakat yang dibagikan selama Ramadan.
Kronologi Insiden
Saksi mata mengatakan, insiden dimulai ketika orang-orang panik mendengar suara tembakan dan ledakan listrik.
Houthi rupanya melepaskan tembakan ke udara dengan maksud mengendalikan massa.
Tembakan itu mengenai kabel listrik dan menyebabkan ledakan, menurut dua saksi, Abdel-Rahman Ahmed dan Yahia Mohsen.
Tayangan TV menunjukkan kerumunan yang penuh sesak berteriak dan mendorong, tidak bisa bergerak, sementara yang lain berusaha menarik orang yang terkena dampak dari himpitan.
Pemandangan lain menunjukkan mayat tergeletak di jalan saat kepanikan berlanjut.
Setelah itu, tumpukan sandal, pakaian, dan tongkat yang ditinggalkan berserakan di tempat kejadian, sementara seorang penyelidik dengan pakaian pelindung putih mengumpulkan bukti.
Gara-gara Pakai ChatGPT, Seorang Pengacara Didenda Rp166 Juta |
![]() |
---|
Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M |
![]() |
---|
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.