Harga Cabai Melambung, Beli Rp 10 Ribu Dapat 7 Biji

Kenaikan harga cabai terjadi pada sejumlah jenis sebesar Rp 20 ribu setiap jenisnya, dengan paling mahal di angka Rp 100 ribu/kg

Editor: Vito
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Pedagang cabai di jalan Pedamaran Semarang tampak sedang menunjukkan cabai rawit merah dagangannya. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Harga sejumlah bahan pangan tercatat mengalami kenaikan usai hari raya Idulfitri. Hal itu seperti tercatat pada harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan pada semua jenis, hingga ada yang menembus Rp 100 ribu/kg.

Hal itu seperti terjadi di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, Jawa Barat. Satu pedagang di pasar itu, Pandi (44) menyampaikan, kenaikan harga cabai terjadi pada sejumlah jenis cabai sebesar Rp 20 ribu setiap jenisnya.

"Harga cabai sekarang paling mahal di angka Rp 100 ribu per kilogram untuk jenis cabai merah beauty," katanya, dikutip dari TribunJabar, Senin (24/4).

Saking mahalnya harga cabai, menurut dia, banyak pembeli yang memilih membeli cabai dengan harga eceran. "Ada yang beli eceran Rp 10 ribu, ya sudah kami tetap layani dengan dapat tujuh biji gitu," ujarnya.

Sebelumnya, ia menuturkan, harga cabai beauty tercatat sebesar Rp 80 ribu/kg. Namun, setelah Lebaran harganya justru makin naik menjadi Rp 100 ribu/kg.

"Cabai jenis lain juga naik, seperti cabai merah keriting dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram," jelasnya.

Selain cabai, pandi menyebut, harga bawang merah dan telur ayam juga mengalami kenaikan setelah Lebaran. Bawang merah dari Rp 80 ribu/kg menjadi Rp 100 ribu/kg, sementara harga telur ayam dari Rp 28 ribu/kg menjadi Rp 30 ribu/kg.

"Ya kalau cabai dan bawang justru naik, tapi ada juga yang turun seperti daging ayam dari Rp 55 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram, dan daging sapi dari Rp 170 ribu menjadi Rp 150 ribu per kilogram," jelas Pengelola Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong, Supriadi.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Senin (24/4), harga beras kualitas bawah I naik Rp 150 menjadi Rp 11.750/kg, beras kualitas bawah II naik menjadi Rp 12.850/kg.

Kemudian harga beras kualitas medium I naik Rp 650 menjadi Rp 13.700/kg, beras kualitas medium II juga naik menjadi Rp 13.900/kg, beras kualitas super I naik menjadi Rp 13.950/kg, dan beras kualitas super II naik menjadi Rp 13.500/kg.

Minyak goreng kemasan bermerek 2 juga serupa, yakni naik Rp 100 dibandingkan harga kemarin menjadi Rp 19.650/kg, sementara minyak goreng curah juga naik jauh di atas Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 15.500/kg.

Tak terkecuali cabai. Hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan harga. Di antaranya harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 36.000/kg, cabai merah besar naik menjadi Rp 42.350/kg, dan harga cabai merah keriting naik Rp 1.300 menjadi Rp 40.600/kg.

Dari semua jenis komoditas pangan yang naik, daging sapi adalah satu-satunya pangan yang kenaikan harganya paling tinggi, yakni menembus Rp 4.000-an.

Harga Daging sapi kualitas I naik sebesar Rp 5.150/kg menjadi Rp 142.650/kg, dan daging sapi kualitas 2 juga naik sebesar Rp 4.750 menjadi Rp 135.300/kg.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan, daging sapi, beras, dan gula pasir adalah daftar komoditas yang mengalami lonjakan harga pada H-2 Lebaran 2023.

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga daging sapi, beras, dan gula pasir sangat mencolok, karena penanganannya kurang begitu maksimal dilakukan oleh pemerintah.

"Contoh daging sapi, kami sudah jauh-jauh hari memberikan solusi untuk memberikan subsidi daging kerbau kepada pedagang, tetapi faktanya itu tidak bisa dipenuhi, sehingga harga tidak bisa dibendung," ujarnya, kepada Kompas.com, Kamis (20/4).

Ia berujar, pihaknya tengah meminta pemerintah untuk mendistribusikan beras impor ke pasar agar bisa menahan harga. Namun sayangnya, jumlah yang digelontorkan menurut dia masih belum masif.

"Sementara gula pasir juga mengalami kondisi yang sama, mengalami kenaikan cukup tinggi dalam sejarah. Belum pernah gula pasir tembus Rp 17.000/kg, dan hari ini (Kamis lalu-Red) tembus Rp 17.000/kg," ungkapnya. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto/Kompas.com/Elsa Catriana)

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved