Hari Kedua One Way, Arus Kendaraan di Tol Kalikangkung Semarang Melonjak 60 Persen

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Arus kendaraan yang melintasi Gerbang Tol (GT) Kalikangkung melonjak di hari kedua pemberlakuan one way hingga GT Cikampek Utama (Cikatama). 

Pengamatan Tribun Jateng di GT Kalikangkung, arus kendaraan kian ramai dibandingkan hari sebelumnya, Selasa  (25/4/2023) siang.

Kendaraan di dominasi mobil pribadi pelat Jakarta, Jawa Barat, Banten dan daerah lainnya.

Namun, mobil pribadi yang melintas didominasi pelat Jakarta yang melakukan arus balik.

Baca juga: Pemudik Ngamuk Sudah Antre Masuk Kapal 4 Jam tapi Diserobot Rombongan Mobil Mewah

Baca juga: Sudah 73 Mayat Ditemukan, Mereka Korban Ajaran Sesat Gereja di Kenya yang Praktikkan Kelaparan

Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Nugroho mengatakan, arus kendaraan di GT Kalikangkung di hari kedua one way alami peningkatan cukup lumayan.

"Kemarin ada 29 ribu ke arah ke Jakarta dan hari ini ada 49 ribu, aritnya ada kenaikan sekitar 60 persen. Namun demikian, arus sangat lancar," katanya kepada Tribunjateng.com di GT Kalikangkung.

Kendati arus kendaraan sudah mulai menunjukkan peningkatan, ia belum memastikan puncak arus balik terjadi hari ini.

Sebab, durasi arus balik bagi pemudik di tahun ini cukup panjang yakni dari tanggal 24 April sampai 29 April.

"Masyarakat tinggal memilih saja apalagi ada imbauan dari pemerintah agar tidak melakukan arus balik di tanggal 24 dan 25 meski faktanya ada pemudik yang balik di hari itu," ungkapnya.

Ia menyebut,  puncak arus balik bisa saja bergeser ke tanggal 26 April dan tanggal 27 April lantaran pada hari itu ada program diskon 20 persen dari Jasa Marga. 

Pemudik kemuningkan kepincut dengan diskon tersebut sehingga memilih memulai arus balik di tanggal 26 dan 27 April.

"Hari ini arus masih lancar, kita masih one way sampai pukul 24.00, apakah diperpanjang lagi nanti lihat bangkitan arus hitungan traffic acounting di Banyumanik dan Kalikangkung," beber Agus.

Selain ada diskon, polisi memberikan pula aturan ganjil-genap yang bersifat imbauan. 

Aturan itu tidak terlalu mengikat sehingga hanya berdasarkan kesadaran para pemudik.

"Lalu  lintas adalah cermin budaya bangsa maka laksanakan imbauan itu supaya space untuk arus balik bisa terurai baik di tol maupun di pantura," jelasnya.