Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BMKG Hari Ini

Mei 2023 Awal Musim Kemarau di Jawa Tengah, Berikut Penjelasan Resmi BMKG

Cuaca panas dipengaruhi oleh tingkat curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya.

Editor: deni setiawan
facebook/Dwikorita Karnawati
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Cuaca panas yang dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia tak terkecuali di Jawa Tengah pada akhir-akhir ini salah satunya disebabkan karena mengalami awal musim kemarau.

Meskipun demikian, awal musim kemarau yang terjadi pada tahun ini tak semua wilayah sama.

Ada yang terjadi lebih awal hingga mengalami kemunduran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Khusus di Jawa Tengah, awal musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Mei 2023.

Berikut ini adalah penjelasan resmi dari BMKG.

Baca juga: Indonesia, Malaysia, dan Singapura Disebut Akan Alami Gelombang Panas 50 Derajat, Ini Kata BMKG

BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau yang menyebabkan adanya cuaca panas.

Tak hanya itu, cuaca panas juga dipengaruhi oleh tingkat curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya.

Pada sebagian besar wilayah diperkirakan akan mengalami awal musim kemarau pada kisaran April hingga Juni 2023.

Perkiraan musim kemarau tersebut terjadi lebih awal dibandingkan pada periode normal 1991 - 2020.

Sementara itu, puncak musim kemarau 2023 diprediksikan terjadi pada Agustus 2023.

Adapun durasi musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia umumnya diprakirakan antara 9 –20 dasarian yaitu seluas 824.811km2 (43,06 persen).

Baca juga: Waspada! Cilacap Diguyur Hujan dari Sore Hingga Malam Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati telah membagi persentase wilayah di Indonesia yang terdampak musim kemarau tersebut.

"Sejumlah 41 persen wilayah memasuki musim kemarau maju atau lebih awal dari normalnya."

"200 Zona Musim (ZOM) atau 29 persen wilayah memasuki musim kemarau sama dengan normalnya."

"Dan 95 ZOM atau 14 wilayah memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya," ungkap Kepala BMKG seperti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (25/4/2023).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved