Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Mbah Uban Relawan "Rambut Putih" Tolong Pemudik yang Alami Kerusakan Motor

Marsudi atau akrab disapa Mbah Uban selama arus mudik dan arus balik selalu membawa perlengkapan perbengkelan ringan.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Dok Relawan Gabungan Semarang.
Marsudi atau akrab disapa Mbah Uban (rambut putih) menolong para pemudik dengan keahlian permontiran yang dimiliki selama arus mudik dan arus balik di kota Semarang.  

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Marsudi atau akrab disapa Mbah Uban selama arus mudik dan arus balik selalu membawa perlengkapan perbengkelan ringan yang tersimpan rapi di motornya. 

Alat-alat tersebut  digunakan untuk membantu pemudik yang alami kerusakan motor. 

Sejauh ini, selama arus mudik, sudah tiga motor yang ditangani pria berambut putih tersebut. 

Kemudian pada arus balik, ia masih siaga di beberapa pos relawan Semarang.

"Iya arus mudik kemarin bantu tiga motor milik pemudik alami kerusakan saat melintasi kota Semarang," katanya kepada Tribujateng.com, Selasa  (25/4/2023).

Tiga motor tersebut masing-masing RX King, Mega Pro dan Scoopy. Kerusakan yang dialami motor-motor pemudik bervariasi dari ringan sampai berat.

Seperti spul kebakar, V-Belt putus, rumah roller ambrol dan lainnya. 

"Saya tangani dibantu kawan-kawan lainnya untuk cari sparepart yang harus diganti," ucapnya. 

Bahkan ada satu motor Megapro rusak pada pukul 02.00 dini hari.  

Kerusakan motor harus diganti sparepart sehingga harus tunggu toko sparepart buka.

"Jam 06.30 toko baru buka, saya belikan, pasang lagi baru bisa jalan," tuturnya.

Pemudik mendapat bantuan dari relawan Semarang saat motor mogok tentu sangat merasa terbantu. 

Adakalanya, pemudik merasa ingin memberikan uang sebagai bentuk rasa terima kasih.

Kebahagiaan pemudik yang merasa dibantu para relawan Semarang membuat mereka ingin memberikan uang imbalan. 

Para relawan tentu menolak sebab mereka menolong atas dasar kemanusiaan.

"Ada yang mau ngasih Rp 200 ribu tapi saya kembalikan, mending buat uang saku mereka atau dikasihkan ke keluarga di kampung," jelasnya.

Mbah Uban mengatakan, menggunakan kemampuan perbengkelan demi menolong pemudik disadari rasa ikhlas. 

Ia yang pernah memiliki usaha bengkel tersebut memang handal di bidang permontiran. 

"Saya ikhlas bantu lahir batin, bisanya saya bantu, tidak apa pungutan apapun. Penting happy semua," cetusnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved