Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Gaya Kepemimpinan yang Efektif di Era Merdeka Belajar

Sekolah sebagai institusi pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Editor: galih permadi
IST
Hari Prasetiyanto, S.Pd.SD.,Kepala Sekolah SD Negeri 5 Sidorejo, Kec. Pulokulon, Kab. Grobogan 

Oleh: Hari Prasetiyanto, S.Pd.SD., Kepala Sekolah SD Negeri 5 Sidorejo, Kec. Pulokulon, Kab. Grobogan

Sekolah sebagai institusi pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya untuk peningkatan mutu, perlu dikelola, diatur, ditata, dan diberdayakan secara maksimal seluruh sumber daya yang ada agar dapat menghasilkan produk secara optimal. Secara internal, sekolah memiliki perangkat guru, murid, kurikulum, sarana dan prasarana. Secara eksternal, sekolah memiliki dan berhubungan dengan instansi lain baik secara vertikal maupun horizontal.

Kepala sekolah memiliki peran vital dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Dalam Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dinyatakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab akan penyelenggaraan pemeliharaan dan pendayagunaan sarana prasarana sekolah, penguatan tenaga kependidikan dan juga kegiatan pendidikan. Berkenaan dengan hal tersebut, kepala sekolah sebagai pengendali organisasi di sekolah harus kompetensi yang mumpuni untuk menggerakkan seluruh stakeholder yang ada di sekolah. Dengan demikian pada setiap sekolah dibutuhkan pemimpin yang disiplin, bertanggung jawab, cerdas, kreatif dan menjadi sosok yang baik serta patut diteladani oleh organisasi yang dipimpinnya.

Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan untuk mencapai tujuan organisasi. Mulyasa (2013:17) menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam menerapkan manajemen sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, produktif dan akuntabel.

 Kepala sekolah yang baik adalah yang berkualitas. Kualitas yang dimaksud bukan diklaim oleh seorang pemimpin atau oleh mereka yang akan dipromosikan atau mempromosikan diri duduk pada posisi itu. Kualitas yang dimaksudkan adalah atas dasar pengakuan bawahan atau masyarakat.

Kepemimpinan pendidikan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah suatu pola perilaku konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika pemimpin berusaha memengaruhi kegiatan orang lain. Gaya kepala sekolah sangat mempengaruhi perilaku bawahannya.

Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah menjadi kunci penting dalam memajukan sekolah. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin pada suatu sekolah harus mengusahakan dengan maksimal agar efektivitas perilaku kepemimpinannya dapat terwujud. Pemimpin yang efektif, dapat menjalankan organisasi sekolah dengan baik, pola komunikasi dapat berlangsung dengan lancar, serta memiliki metode dan prosedur yang jelas. Seluruh personalia sekolah dapat diorganisasikan dengan baik untuk menjalankan tugasnya masing-masing dalam mewujudkan tujuan sekolah yang telah disepakati bersama.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di SD Negeri 5 Sidorejo dalam meningkatkan kemampuan guru yaitu gaya partisipatif dan demokratis. Dalam gaya ini kepala sekolah membangun komunikasi dua arah yang berlandaskan respek dan kepercayaan. Kepala memberikan kesempatan guru-guru untuk berkembang. Kepala sekolah juga melibatkan para guru untuk saling berdiskusi dalam menemukan ataupun mengambil suatu keputusan. Tindakan lain yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu menjunjung kesetaraan serta berkomunikasi baik dengan semua stakeholder di sekolah.

Gaya kepemimpinan partisipatif dan demokratis ini sangat tepat diterapkan untuk melasanakan pendidikan di era Kurkulum Merdeka. Hubungan antara kepala sekolah dan guru-guru menjadi lebih harmonis dan tidak kaku. Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga guru-guru merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved