Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Inspiratif Dian Marta Wijayanti Jadi Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi di Kota Semarang

Kisah inspiratif datang dari Dian Marta Wijayanti yang menjadi Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi di Kota Semarang.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/AHMAD MUSTAKIM
Kepala SDN Gajah Mungkur 3 Semarang, Dian Marta Wijayanti. 

"Jadi kemarin saya juga membawa produknya. Kami buat majalah kita sebut majalah Galura (Gajak Mungkur 3 Juara) kita buat dua versi yang format nya cetak dan e-paper nya yang kita unggah di website SDN 3 Gajah Mungkur," kata Dian Marta Wijayanti.

"Ini juga bisa diakses, agar orang tua atau masyarakat tahu bahwa Anak-anak ini punya produk hlo. Termasuk pengunjung website sekolah juga bertambah. Biasanya orang mengunjungi saat PPDB, ini memang harus ada pengembangan-pengembangan," lanjut Dian Marta Wijayanti.

Dirinya pun membeberkan kesulitan atau kendala yang dihadapi dalam proses ini.

"Kesulitan proses kemarin lebih ke novel, karena saat kita lomba berbeda saat kita melakukan hal yang biasa. Kalau kompetisi ya harus ada hal baru yang kita munculkan, ini yang cukup sulit," beber Dian Marta Wijayanti.

Karya ilmiah ini awalnya hanya cetak, tapi karena terbatas, menyebarkannya tidak bisa luas. Maka pihaknya membuat versi digitalnya.

"Dan itu belajarnya dari Tanoto Foundation. Tanoto Foundation juga sangat bermanfaat dalam belajar mengelola sekolah dan pengembangannya," ungkap Dian Marta Wijayanti.

"Benefit dari tanoto foundation ini pertama jaringan, ilmu, juga hal-hal baru. Misal kurikulum baru di sini kita sudah dapat duluan," imbuh Dian Marta Wijayanti.

Menurutnya, Merdeka belajar harus bisa diterapkan dimana saja dengan segala keterbatasannya.

Meski belum genap setahun, dirinya mengatakan, di sekolahnya ini sudah bisa mengimplementasikan tema hardiknas 2023 yakni bergerak bersama.

"Yang menginspirasi ya almarhum Bapak saya, karena Bapak meninggal saat saya seleksi kepala sekolah ini. Awalnya juga maju mundur. Kata Bapak ini kesempatan, kerja itu harus ada progres. Termasuk memberikan pelayanan yang terbaik," terang Dian Marta Wijayanti.

Baca juga: Guru Ngaji di Sleman Paksa Santriwati Berhubungan Intim, Korban Melapor Bertambah Jadi 15 Orang

Dirinya berharap, buat teman-teman guru di manapun berada dalam hardiknas, untuk bisa menjadi guru yang "momong putra".

"Menganggap murid itu seperti anak kita di rumah untuk harapan di masa yang akan datang," jelas Dian Marta Wijayanti.

"Untuk murid-murid, tetap semangat belajar, jaga kesopanan, tetap menjadi anak-anak yang manis ceria dan memiliki harapan. Raih cita-cita dan hormati orang di sekitarmu," pungkas Dian Marta Wijayanti. (kim)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved