Berita Jawa Tengah
Halal Bihalal FKUB Jateng di Vihara Tanah Putih Semarang, Bhikku Cattamano: Potret Indah Indonesia
Vihara Tanah Putih yang bertempat di Jalan Dr Wahidin Nomor 12 Jomblang Kota Semarang menjadi tuan rumah halal bihalal FKUB Jateng.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ada pemandangan menyejukkan pada halal bihalal Idulfitri 1444 H yang dilaksanakan di Kota Semarang.
Momentum halal bihalal tidak hanya dilaksanakan oleh muslim.
Tokoh agama dan kepercayaan yang tergabung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng menggelar halal bihalal.
Umat Buddha, Vihara Tanah Putih yang bertempat di Jalan Dr Wahidin Nomor 12 Jomblang Kota Semarang menjadi tuan rumah halal bihalal.
Terlihat beberapa meja bundar di aula Vihara Tanah Putih diisi para pemuka agama dan kepercayaan.
Mereka duduk berdampingan dan saling bercerita pengalamannya.
Baca juga: Kemenkumham Jateng: 82 Napiter Sudah Ucap Ikrar NKRI, Tersebar di 4 Lapas
Kepala Vihara Tanah Putih Semarang, Bhikku Cattamano Mahatera terharu menjadi tuan rumah halal bihalal.
Dirinya sebagai pemuka agama Buddha sangat mendukung kebersamaan yang dilakukan oleh FKUB Jateng.
"Kegiatan ini merupakan wujud rasa terima kasih kami karena di Jawa Tengah masih ada kekompakan dan kebersamaan umat beragama," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023).
Dia menuturkan, kegiatan itu merupakan bentuk kebersamaan semua suku dan agama.
Kebersamaan ini dalam rangka memberikan warna yang indah untuk Indonesia.
"Dulu kami mempunyai potret yang indah Indonesia."
"Untuk mencetak potret Indonesia yang indah itu melalui silahturahmi pada Hari Raya Idulfitri," tandasnya.

Moderesasi Beragama
Ketua FKUB Jateng, KH Taslim Syahlan menuturkan, skenario merawat kerukunan umat beragama di Jawa Tengah dan Indonesia yakni moderesasi beragama.
Ada empat indikator moderesasi beragama yaitu komitmen kebangsaan yang saat ini telah direalisasikan dengan halal bihalal semua elemen agama Vihara Tanah Putih Semarang.
"Halal bihalal semua elemen agama dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, penghayat kepercayaan, dan BARA'I."
"Semua berkumpul dan ini menunjukkan komitmen kebangsaan pertanda baik," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Hari Keempat Pendaftaran Bacaleg Masih Sepi, Ketua KPU Jateng: Partai Masih Siapkan Berkas
Indikator kedua, kata dia, adalah toleransi.
Bentuk toleransi yang telah dikembangkan di Jawa Tengah adalah aktif.
Hal itu ditunjukkan pada kegiatan halal bihalal di Vihara Tanah Putih Semarang.
"Yang ada di sini contohnya Islam ada NU, Muhammadiyah, Syiah, Ahmadiyah, hingga Al Irsyad."
"Mereka bersinergi ngobrol santai, bertukar pikiran."
"Inilah toleransi yang kami kembangkan," ujarnya.
Kemudian indikator ketiga adalah anti kekerasan dengan mengembangkan relasi umat beragama yang kondusif.
Indikator keempat adalah mengakomodir kearifan lokal.
"Kami punya kearifan lokal yang luar biasa dengan gotong royong dan bersinergi."
"Hal ini bisa disaksikan Vihara Tanah Putih berkenan menjadi tuan rumah pertemuan" imbuhnya.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin mengapresiasi halal bihalal yang dilaksanakan di Vihara Tanah Putih Semarang ini.
Kegiatan itu bisa menjadi momentum untuk berkumpul.
"Yang luar biasa di sini semua sama-sama mengakui kesalahan dan meminta maaf serta juga memberi maaf," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Bacaleg di Semarang Mulai Lakukan Tes Kesehatan
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan FKUB semakin memperkuat bahwa tradisi halal bihalal milik semua elemen dan tidak hanya milik agama tertentu.
"Ini harus terus diinformasikan bahwa halal bihalal adalah milik bangsa Indonesia," imbuhnya.
Haerudin menganggap kerukunan beragama di Jawa Tengah sangat bagus.
Terlebih FKUB Jateng akan mendeklarasikan Gerakan Perempuan Lintas Agama dan kepercayaan (Garputala).
"Kalau ini menjadi ormas maka pertama adanya Gerakan Perempuan Lintas Agama," tuturnya.
Di sisi lain ia menyebutkan, Jawa Tengah terdapat empat kota kabupaten yang menjadi kota tertoleran di Indonesia.
Empat kota itu masuk dalam peringkat sepuluh besar kota terukun di Indonesia.
"Kota Salatiga urutan dua, Surakarta urutan keempat, Kota Semarang urutan ketujuh, dan Kota Magelang urutan ke sepuluh."
"10 besar kota terukun ada di Jawa Tengah," jelasnya. (*)
Baca juga: Keren! Ada Sekolah Gratis di Kabupaten Tegal, Inilah MTs Modern Al Quddusus Salam
Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Disnaker Batang Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi Skill dan Keterampilan
Baca juga: Viral! Mempelai Pria Bawa Seserahan Bak Sultan Berupa Mobil, Sapi dan Padi Sebanyak 5 Pikap
Baca juga: Jelang Pemilu, Anggota Polisi Dilarang Unggah Foto Bareng Politisi di Medsos
tribunjateng.com
tribun jateng
FKUB Jateng
Semarang
Vihara Tanah Putih
Bhikku Cattamano Mahatera
KH Taslim Syahlan
Halal Bihalal FKUB Jateng
Haerudin
Kesbangpol Jateng
Garputala
Menyoal Siswa Keracunan MBG di Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Peran Satgas |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Peredaran Uang Palsu di Demak, Tangkap 4 Pelaku, Sasaran Pedagang Lansia |
![]() |
---|
BUKTI Koperasi Desa Merah Putih Bisa Untung, Cuma 4 Bulan Hasilkan Laba Rp13 Juta di Sragen |
![]() |
---|
Ini Dalih Polda Jateng Belum Periksa Kapolres Magelang Kota Terkait Kasus Salah Tangkap |
![]() |
---|
KPID Jateng Gelar Pelatihan Lembaga Penyiaran agar Bisa Lakukan Konvergensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.