Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Interaksi Sosial Anak Usia Dini

Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak TK yang bersifat unik dan menarik.

Editor: Abduh Imanulhaq
Istimewa
Titin Hartati, S.Pd.AUD Guru TK Negeri Pembina Taman, Kec. Taman Kab. Pemalang 

Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Interaksi Sosial Anak Usia Dini

 

Titin Hartati, S.Pd.AUD
Guru TK Negeri Pembina Taman, Kec. Taman Kab. Pemalang


Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai pada usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Masa usia dini disebut sebagai usia emas golden age .Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Berdasarkan pada Undang Undang yang telah tercantum didalam Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 1 butir 14 yang bunyinya “PAUD merupakan upaya pembinaan yang diarahkan kepada anak mulai anak sejak lahir sampai pada usia 6 tahun yang dilakukan melalui pendidikan yang diberikan untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan di tahap selanjutnya menurut Suyadi (2012:28).

Interaksi sosial merupakan hubungan - hubungan sosial dimana hal itu menyangkut suatu hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok, antara kelompok dengan manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. interaksi sosial ini merupakan suatu peranan penting yang dapat dikembangkan melalui bercerita. Metode bercerita ini ialah suatu kegiatan yang sangat dekat pada anak. Dalam kegiatan bercerita, seorang akan menggunakan pikiran, kesiapan mentalnya, sikap berani, juga pengucapan jelas supaya dapat orang lain dapat memahami. Jadi dalam hal ini, bercerita dapat dijadikan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain dengan cara menyampaikan beberapa macam ungkapan, berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat maupun dibaca sesuai yang dituturkan oleh Lilis Madyawati (2010:76). Permasalahan yang berkaitan dengan interaksi sosial anak yang diantaranya yaitu : diantaranya anak yang pendiam, anak kurang adanya inisiatif untuk mengajak temannya bermain bersama, anak belum dapat bekerjasama,kurangnya perhatian guru terhadap interaksi sosial pada anak, guru terkesan hanya sebatas menjalankan kegiatan pembelajaran saja tanpa memperhatikan bagaimana yang dicapai oleh anak ,metode bercerita sangat jarang sekali diterapkan di sekolah, kegiatan pembelajaran juga kurang menciptakan kesan kreatif, dan kegiatan lebih banyak bercondong pada calistung yang dapat membuat anak merasa cepat bosan, metode bercerita ini merupakan suatu metode yang sangat efektif dalam proses belajar mengajar pada anak usia dini.

Metode ini disampaikan dalam bentuk pesan, informasi ataupun berbentuk sebuah dongeng yang telah dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengar anak dengan rasa menyenangkan. berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Negeri Pembina Taman Kab. Pemalang terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan interaksi sosial anak yang diantaranya yaitu anak yang pendiam ,kurang adanya inisiatif untuk mengajak temannya bermain bersama, dan kurangnya perhatian guru terhadap interaksi sosial pada anak, guru terkesan hanya sebatas menjalankan kegiatan pembelajaran saja tanpa memperhatikan bagaimana yang dicapai oleh Dilihat dari segi caranya, ada dua macam interaksi sosial, yaitu : Interaksi langsung yaitu interaksi fisik, seperti, bersalaman ataupun berkelahi. Interaksi simbolik yaitu interaksi dengan mempergunakan bahasa (lisan / tertulis) dan simbol - simbol lainnya (isyarat). terdapat beberapa indikator interaksi sosial pada anak yaitu, bekerjasama, meniru, peduli, meminta maaf, memberi nasehat, antusias, berani simpati. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak TK yang bersifat unik dan menarik. Hal ini dapat terlihat pada kebiasaan anak yang merasa antusias untuk berbagi pengalaman cerita yang dirasa menarik baginya untuk di ceritakan kembali dengan teman-temannya baik disekolah maupun lingkungan rumah, dan bahkan tidak sungkan menceritakan kepada gurunya dengan penuh semangat atau bahkan anak dapat memberikan ekspresi yang tergambar dalam imajinasinya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved