Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2023 Diyakini Bisa Lebih Tinggi

pada kuartal II biasanya kegiatan perekonomian lebih tinggi. Apalagi, pada periode tersebut berbarengan dengan momentum Lebaran.

Editor: Vito
istimewa
ilustrasi ekonomi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 diyakini bisa mencapai 5,07 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I/2023 sebesar 5,03 persen.

Hal itu diungkapkan Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina. Menurut dia, pada kuartal II biasanya kegiatan perekonomian lebih tinggi.

Apalagi, pada periode tersebut berbarengan dengan momentum Lebaran. “Kami masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai kisaran 5,07 persen,” ujarnya, dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Selasa (9/5).

Dian membeberkan, sederet indikator utama yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Purchasing Manager Indeks (PMI), dan Mandiri Spending Index (MSI) masih menunjukkan tren perbaikan.

Selain itu, laju inflasi juga tetap terjaga dan mulai menurun, dengan koordinasi yang baik antar-otoritas dalam menjaga kestabilan harga.

Laju inflasi diperkirakan dapat kembali pada kisaran target BI, yakni 2-4 persen pada akhir tahun ini. Dengan demikian, suku bunga BI Rate juga diperkirakan akan mencapai puncaknya di tahun ini.

Dian menyebut, pertumbuhan ekonomi ke depan juga akan didorong oleh alokasi belanja pemerintah yang lebih besar untuk pembangunan infrastruktur, termasuk untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Ibu Kota Negara (IKN) yang diakselerasi agar cepat selesai.

Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun ini mencapai 5,04 persen. Namun, ekonomi Indonesia juga akan menghadapi tantangan lain, yaitu penyelenggaraan pemilu.

Dian menyatakan, belanja terkait pemilu dapat mendorong konsumsi meningkat. Namun di sisi lain, investor akan bersikap hati-hati dan cenderung wait and see.

“Jika situasi politik tetap kondusif dan stabil, hal ini berpotensi memberi dampak positif terhadap ekonomi domestik,” jelasnya. (Kontan.co.id/Siti Masitoh)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved