Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mayat Dicor di Semarang

Husen Pemutilasi Bikin Polisi Tertawa: Kalau Langsung Menyerahkan Diri, Keenakan Pihak Kepolisian

Muhammad Husen terbilang cukup memiliki mental kuat meski sudah memutilasi bos air isi ulang di Semarang. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA
Info grafis Husen Memutilasi majikannya di Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Muhammad Husen terbilang cukup memiliki mental kuat meski sudah memutilasi bos air isi ulang di Semarang

Husen mengubur dan mengecor mayat Irwan Hutagalung setelah dimutilasi empat bagian. 

Husen sempat bercanda yang membuat polisi tertawa. 

Ketika ditanya wartawan alasan tak menyerahkan diri, Husen menjawab biar polisi bekerja. 

"Kalau langsung menyerahkan diri, keenakan pihak kepolisian," ujarnya disambut tawa Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar dan jajarannya. 

"Makanya saya melarikan diri,” selorohnya.

Baca juga: Bukan Orang Sembarangan! Alfi Damayanti Tolak Bos Ajak Mesum Demi Kontrak, Begini Gaya Hidupnya

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat menunjukan linggis yang menjadi alat pembunuhan mayat dicor Semarang saat  konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat menunjukan linggis yang menjadi alat pembunuhan mayat dicor Semarang saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). (Iwan Arifianto)

Kronologi

Muhammad Husen menjelaskan kronologi lengkap pembunuhan Irwan Hutagalung di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023). 

Saat ditanya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Husen yang memakai baju tahanan warna biru dongker menjelaskan detail kronologi pembunuhan disertai mutilasi korban. 

Husen mengatakan ia membunuh majikannya, Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 20.00-21.30.

"Jam 8 malam korban sedang nongkrong di angkriangan, berarti setelah itu," ujar Kombes Irwan. 

Husen menancapkan linggis ke pipi bagian kanan dan pelipis kiri saat Irwan Hutagalung tertidur nyenyak di ruang tengah tokonya. 

"Setelah dua kali tusukan saya tinggal ke angkringan dulu. Saya minum. 

Sekitar pukul 04.00 (Jumat, 5/5/2023), Saya masuk lagi, Saya eksekusi lagi," kata Husen

Husen lantas memutilasi korban dengan menggunakan pisau dapur. 

Awalnya di memotong bagian leher, tangan sebelah kanan lalu tangan sebelah kiri. 

"Lalu Saya masukkan ke dalam karung.

Mayat Saya seret ke samping," imbuhnya. 

Husen memilih samping toko lantaran jarang orang mengakses ruangan tersebut. 

Ia lantas mengecor mayat pada Sabtu (6/5/2023) sore. 

"Semen dan pasir Saya ambil dari rumah korban di perumahan Sumur Boto. Kemudian tubuh ditanam. 

Karung isi kepala dan tangan hanya dilumuri semen dan pasir karena tidak muat," imbuhnya. 

Husen lantas buang karpet, tas milik korban, dan barang bukti lain. 

Husen juga mengambil dompet berisi uang dagangan korban senilai Rp 7 juta. 

Uang digunakan untuk bersenang-senang termasuk menyewa PSK dengan mengajak saksi pedagang angkringan. 

"Uang buat senang-senang. Makan, rokok, sama nyari cewek," ujarnya.

Baca juga: PBB Duga Husen Bukan Otak Pembunuhan Bos Galon Semarang, Sebut Punya Informasi Lain

Alasan Membunuh

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) beralasan memutilasi korban Irwan Hutagalung (53) yang tak lain adalah bosnya lantaran dendam kesumat.

Ia beralibi sering dimarahi bosnya. 

Tak hanya itu, ia sering pula dipukul oleh korban.

Alasan itulah yang menjadi pendorong atau motif membunuh korban.

"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau sejak saat bulan ramadan kemarin.

Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.

"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.

Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.

Ia membunuh korban yang tak lain adalah bosnya Irwan Hutagalung (53) saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.

"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.

Warga Sambong, Punggelan Banjarnegara itu menyebut, tidak menyesal membunuh korban.

Sebab ia memiliki dendam kesumat terhadap korban.

Bahkan, ia sempst meminum kopi selepas membunuh di angkringan sisi utara lokasi pembunuhan.

"Saya sering dipukuli dan dimarahi oleh korban makanya tidak menyesal, saya siap dihukum," jelasnya.

Pelaku Husen sempat sembunyi beberapa hari di rumah temannya di Banjarnegara.

Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.

"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut, pelaku ditangkap di Banjarnegara pada Selasa (9/5/2023).

Polisi menghadiahi timah panas di kaki kanan pelaku.

Pelaku Husen diancam pasal 340 dengan ancaman hukuman  20 tahun penjara.

"Sementara tersangka utama masih Husen, Imam pedagang angkringan masih kita periksa tapi ada kemungkinan menjadi tersangka," bebernya.

Baca juga: 5 Tips Raih Skor Tinggi UTBK SNBT, Jangan Hanya Belajar dan Latihan Soal

Jalani Tes Kejiwaan

Kasus pembunuhan mutilasi dan pengecoran bos toko air minum AHS Arga Tirta di Tembalang, Kota Semarang, terungkap.

Pelaku bernama Husen (28) telah ditangkap dan menjadi tersangka.

Pria asal Banjarnegara itu akan segera menjalani tes kejiawaan.

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar usai menetapkan Husen sebagai tersangka, Rabu (10/5/2023).

“Nanti akan kami lengkapi dengan tes kejiwaan,” tutur Irwan merespon pertanyaan wartawan saat konferensi pers di markasnya.

Sebelumnya, di hadapan wartawan Irwan menginterogasi Husen soal alasan tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Banjarnegara.

Tersangka berkelakar bila dirinya kabur untuk mempersulit pekerjaan polisi.

“Kalau saya langsung menyerahkan diri ke polisi, keenakan pihak kepolisian.

Makanya saya melarikan diri,” selorohnya.

Dalam kesempatan yang sama, Husen juga mengaku puas dan tak menyesali aksi kejamnya.

Pasalnya Husen mengaku kerap dipukuli bosnya bila melakukan kesalahan saat bekerja.

Ia pun menyimpan dendam mendalam pada korban.

“Enggak nyesal.

Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan,” katanya.

Kepada rekan kerjanya Yuli, Husen pamit pulang ke kampung halaman setelah rangkaian aksi pembunuhan mulai dari menusuk korban dengan linggis, memutilasinya, hingga mengecor jasad bosnya dengan semen tuntas.

Ia menyampaikan semua detail kronologi dengan santai dan terkesan bangga.

Sementara itu tersangka Husen membawa kabur uang penjulan air minum sebanyak Rp7 juta dan motor Yamaha Byson milik bosnya.

Atas perbuatannya, tersangka Husen dijerat pasal KUHP 340 tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Terpisah, saat menanyai sejumlah warga sekitar toko air, mereka mengaku tidak menyangka sosok Husen mampu melakukan hal keji.

Pasalnya dari interaksi sehari-hari, tersangka yang baru bekerja di toko itu sejak bulan Ramadan terlihat baik-baik saja.

"Orangnya baiklah, sering makan ke sini, sering ngobrol biasa sama saya tentang jualan-jualanlah, tegur sapalah kalau ketemu saya," ungkap pedagang bubur ayam di depan toko isi ulang air minum, Anto (38) di warungnya.

Anto mengaku baru melihat tersangka setelah lebaran 2023 karena warung buburnya sempat libur jualan.

Ia sangat kaget karena pada Sabtu (6/5/2023) lalu Husen masih menyantap sarapan bubur di tempatnya tanpa gelagat aneh.

"Terakhir ketemu kemarin sabtu pagi makan di sini, dia itu kadang seminggu dua kali makan di sini," imbuhnya.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Inah (53).

Ia juga mengaku tidak menyangka bila tersangka pengecoran mayat itu adalah Husen, karyawan korban.

Menurutnya, perawakan korban lebih besar dari pada tersangka.

"Wong anaknya itu (Husein) kecil kurus.

Sementara korban perawakannya besar sangarlah, tapi dia itu ramah suka bercanda orangnya.

Nggak menyangkalah," tandasnya. (*)

Baca juga: Dedi Mulyadi Mundur dari Golkar, Langsung Merapat ke Gerindra? Ini Kata Gerindra Jabar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved