Figur Perpaduan Nasionalis dan Religius Jadi Satu Syarat Cawapres Ganjar Pranowo
cawapres Ganjar harus merepresentasikan aspek sosio-kultural, manifestasi dari gotong royong antara kelompok nasionalis dan religius.
TRIBUNJATENG,COM, JAKARTA - Sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendamping Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di ajang pemilihan presiden (pilpres) 2024 terus menjadi perbincangan publik.
PDI Perjuangan pun mengungkapkan tiga syarat untuk menempati posisi itu.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah mengatakan, penentuan cawapres yang akan mendampingi Ganjar merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan ketua umum partai politik (parpol) yang berkoalisi.
"Terkait calon wakil presiden yang akan mendampingi Mas Ganjar, hal itu menjadi kewenangan Ibu Ketua Umum PDIP, dan ketua umum partai-partai yang berkoalisi dengan PDIP," katanya, kepada wartawan, Senin (15/5).
Menurut dia, penentuan cawapres Ganjar didasari semangat untuk kejayaan Indonesia.
"Seperti ditegaskan oleh ibu ketua umum, landasan utama PDIP memilih calon wakil presiden yang akan mendampingi Mas Ganjar semata-mata ditujukan untuk kejayaan Indonesia Raya bersama Ganjar Pranowo," ujarnya.
Said menuturkan, untuk menerjemahkan hal tersebut tentu saja tidak langsung menukik pada nama orang.
"Timbangan utamanya adalah terkait komitmennya pada bondingnya terhadap PDIP yang di dalamnya ada Ganjar Pranowo. Oleh sebab itu, sosoknya harus bisa meletakkan diri pada kedua hal tersebut," ucapnya.
Kemudian syarat kedua, dia menambahkan, cawapres Ganjar harus merepresentasikan aspek sosio-kultural, manifestasi dari gotong royong antara kelompok nasionalis dan religius.
"Figur yang memang mengakar kuat pada perpaduan nasionalis dan religius, sehingga tidak saja menambah kekuatan elektoral, lebih penting lagi dukungan yang kuat secara politik pada pemerintahan mendatang, baik di pemerintahan maupun di DPR," ungkapnya.
Said menyatakan, syarat ketiga adalah cawapres Ganjar adalah memiliki kemampuan untuk melanjutkan pembangunan yang telah diwariskan Presiden Joko Widodo (Jokowi), baik dari aspek politik maupun teknokrasi.
"Sehingga dalam melanjutkan estafet kepemimpinan nasional setelah Presiden Jokowi, maka pemerintahan mendatang langsung bisa “tune in” dan tancap gas, tidak disibukkan urusan internal," tandasnya.
Adapun, Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) 2024 DPP PDI Perjuangan memastikan sukarelawan tidak mengganggu kedaulatan partai politik dalam menentukan cawapres pendamping Ganjar Prabowo.
Ketua TKRPP 2024 DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengatakan, TKRPP bersifat melakukan pendataan, memberikan dukungan, fasilitasi, komunikasi, dan sinergi antarpartai pengusung dengan sukarelawan, sesama organ sukarelawan, dan dengan capres-cawapres.
Saling menghargai
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.