Figur Perpaduan Nasionalis dan Religius Jadi Satu Syarat Cawapres Ganjar Pranowo
cawapres Ganjar harus merepresentasikan aspek sosio-kultural, manifestasi dari gotong royong antara kelompok nasionalis dan religius.
Ia menyebut, kerja sama parpol dan organ sukarelawan tentunya didasari pada suatu prinsip yang sifatnya saling menghargai. Menurutnya, PDI Perjuangan sebagai parpol dan peserta pilpres menghormati dan menghargai eksistensi organ-organ sukarelawan, begitu juga sebaliknya.
“PDIP tidak akan mencampuri independensi dan kedaulatan organ-organ sukarelawan untuk menentukan cara perjuangan,” jelasnya, Jumat (12/5).
"Yang kami terlibat di dalamnya adalah memberikan supervisi berupa data hasil survei mengenai pilihan apa saja yang akan dikerjakan oleh organ sukarelawan. Misalkan dia bersifat teritorial nasional, ada cabangnya di tingkat provinsi, kabupaten atau kota, dan sebagainya. Kami akan berikan data,” sambungnya.
Basarah mengungkapkan, TKRPP akan memberikan data kepada organ sukarelawan untuk memenangkan Ganjar Pranowo. “Misalnya, daerah-daerah mana yang Pak Ganjar masih lemah. Isu-isu apa saja yang kontraproduktif dan sebagainya. Ini yang akan kami beri pada organ-organ sukarelawan agar cara mereka berkampanye juga efektif,” bebernya.
Ia berujar, organ-organ sukarelawan juga menghormati jurisdiksi partai politik yang oleh konstitusi diberikan kewenangan untuk menentukan pasangan capres dan cawapres.
Selama beberapa pekan TKRPP sudah terbentuk dan melakukan verifikasi kepada ribuan organ sukarelawan, Basarah belum mendengar adanya aspirasi dari bawah mengenai nama bakal cawapres.
“Kami belum pernah mendengar ataupun menyaksikan langsung atau menemui secara langsung organ-organ sukarelawan yang datang dengan menyampaikan syarat harus calon wakil presiden tertentu," terangnya.
"Karena pada prinsipnya niat baik organ-organ sukarelawan ini yang pertama adalah ingin mendukung dan mengantarkan Pak Ganjar sebagai Presiden Republik Indonesia,” tambahnya.
Mengenai siapa bakal cawapres pendamping Ganjar, Basarah menyatakan hal itu merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama dengan ketua umum partai politik pendukung.
“Tentu berdiskusi dan membahas bersama-sama dengan Bapak Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” tukasnya.
Wakil Ketua MPR RI itupun mengajak semua pihak agar menunggu hari baik pengumuman bakal cawapres. Ia menyarakan, pendaftaran capres masih 19 Oktober 2023, sehingga masih ada waktu 4 bulan 22 hari sejak hari ini.
“Mudah mudahan dalam 4 bulan 22 hari sebelum pendaftaran pilpres ditutup sudah ada calon wakil presiden yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo,” ucapnya. (Tribunnews/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.