Media Pembelajaran Puzzle Meningkatkan Pemahaman Sumpah Pemuda

Oleh: Era Yuliana, S. Pd., SD Negeri Wonomerto 03 Kabupaten Batang

Pendidikan jenjang Sekolah Dasar atau SD merupakan tahapan penting guna memberikan pondasi awal bagi anak didik di sekolah. Berbagai macam mata pelajaran yang disampaikan termasuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn. PPKn merupakan salah satu pelajaran wajib pada setiap jenjang Pendidikan terutama pendidikan dasar. Pengembangan sikap dan nilai moral anak didik bisa dilakukan melalui mata pelajaran PPKn dengan tujuan untuk  menyiapkan warga negara Indonesia yang lebih baik. Ruang lingkup materi PPKn menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 untuk pendidikan dasar kelas rendah khususnya kelas tiga adalah Memahami makna sumpah pemuda. Materi PPKn yang dipelajari pada jenjang kelas tiga sangatlah penting.

Materi ini bila tidak diajarkan dengan menggunakan media yang sesuai maka akan membuat anak didik jenuh dan bosan. Begitupun pengalaman pembelajaran di SD Negeri Wonomerto 03 Kabupaten Batang. Masih banyak  anak didik yang tidak fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan kurang terlibat aktif selama proses pembelajaran. Hal ini memberikan dampak pada ketercapaian ketuntasan hasil belajar PPKn. Oleh karena itu, guru harus menemukan formula yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru harus dapat menyesuaikan karakter anak didik jenjang SD yang memiliki kecenderungan bermain. Wahyudi (2012: 48) menjelaskan bahwa karakteristik anak didik SD pada umumnya senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran. Anak didik haruslah dijadikan sebagai subjek sehingga kegiatan pembelajaran akan hidup.

Alternatif media pembelajaran untuk mengajarkan materi sumpah pemuda pada muatan PPKn sebagai solusi permasalahan pembelajaran di kelas tiga SD Negeri Wonomerto 03 Kabupaten Batang adalah puzzle. Media puzzle yang digunakan berupa poster tokoh-tokoh pemerkasa sumpah pemuda yang telah dipotong menjadi beberapa bagian pola. Langkah-langkah penggunaan puzzle adalah sebagai berikut: Pertama, Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Kedua, Guru membagikan potongan puzzle kepada masing-masing kelompok, beserta dengan petunjuk yang jelas pada lembar kerja anak didik. Ketiga potongan puzzle disusun menjadi gambar yang utuh oleh tiap anggota kelompok. Keempat,  Setelah puzzle tersusun, anak didik diminta untuk menjelaskan gambar dengan menyebutkan nama-nama tokoh.

Kelima, Kecepatan dan ketepatan anak didik dalam menyusun puzzle menjadi gambar utuh menjadi pertimbangan penilaian. Melalui penggunaan puzzle, anak didik dituntut untuk aktif menyusun potongan puzzle, menginterpretasikan gambar, serta menyebutkan urutan sumpah pemuda. Setelah beberapa waktu, didapatkan bahwa hasil belajar PPKn menggunakan media puzzle pada anak didik kelas tiga di SD Negeri Wonomerto 03 Kabupaten Batang, menunjukkan peningkatan. Hasil Penilaian harian pada Kompetensi Dasar tersebut dan keaktifan anak didik dalam mengikuti pembelajaran sesuai yang diharapkan. Peningkatan hasil belajar  ini tak terlepas dari penggunaan media puzzle yang mengubah anak didik yang awalnya pasif menjadi sangat aktif. Penggunaan media puzzle dalam pembelajaran sangatlah efektif. Media ini dapat membantu anak didik dalam memahami dan meningkatkan perhatian anak didik terhadap isi materi yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Sama halnya dengan penggunaan media puzzle yang terbukti mampu meningkatkan hasil belajar PPKn pada anak didik kelas tiga di SD Negeri Wonomerto 03 Kabupaten Batang.