Berita Wonosobo
3.301 Anak Tidak Sekolah di Wonosobo Akan Dibantu Melalui Program Mayo Sekolah
Sebanyak 3.301 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Wonosobo akan dilakukan verifikasi dan validasi.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Sebanyak 3.301 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Wonosobo akan dilakukan verifikasi dan validasi.
Jumlah ini sudah berkurang dari jumlah sebelumnya yang mencapai 3.587 ATS, namun sebanyak 228 bisa kembali bersekolah. Sebanyak 89 anak kembali bersekolah di sekolah formal, 139 di sekolah non formal.
Sementara sisanya 3.301 akan dilakukan verifikasi dan validasi terlebih dahulu untuk memastikan, yang nantinya akan diupayakan kembali bersekolah.
Lintang Esti Pramanasari selaku Kepala Bidang Bina Program dan Pengembangan Disdikpora Kabupaten Wonosobo menyampaikan, ATS menjadi salah satu fokus persoalan yang harus diselesaikan kabupaten/kota yang masuk dalam kategori P3KE.
Kabupaten Wonosoabo menjadi satu dari 17 kabupaten/kota yang masuk dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Provinsi Jawa Tengah.
Keseriusan Pemkab Wonosobo untuk dapat mengembalikan ATS mulai berjalan dengan melaunching program Mayo Sekolah pada Kamis (4/5/2023) lalu.
Program Mayo Sekolah menggandeng Kodim 0707/Wonosobo untuk bersama mendorong pengentasan ATS di Kabupaten Wonosobo.
"Masih banyaknya ATS, maka di tahun 2023 ini dipandang perlu adanya perluasan kolaborasi, guna menggugah kesadaran masyarakat atas pentingnya pendidikan, termasuk dalam penanganan ATS dan memajukan program pendidikan lainnya," ucap Bupati Afif Nurhidayat saat melaunching Program Mayo Sekolah.
Kabid Lintang mengatakan, data ATS akan diserahkan ke Camat dan diteruskan ke desa untuk bisa memvalidasi. Tahun ini dilakukan satu pintu untuk memperoleh data yang lebih akurat.
"Dari data itu di report ke kita untuk kemudian nanti yang akan kembali bersekolah segera kita lakukan penyesuaian untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah baik formal maupun non formal," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).
Dengan menggandeng Kodim 0707/Wonosobo harapannya akan lebih efektif dalam menjangkau, dengan adanya Babinsa yang ada di setiap wilayah, sehingga diharapkan verifikasi dan validasi data akan lebih akurat.
Dari verifikasi awal, kasus ATS di Kabupaten Wonosobo kebanyakan berada di wilayah Kecamatan Mojotengah dan Kepil.
"Saat ini kita masih melakukan validasi. Nanti kita tahu alasan mereka tidak sekolah. Misal ada gangguan atau hambatan pembelajaran entah itu karena disabilitas atau mungkin yang lainnya," ujarnya.
Banyak faktor yang menyebabkan kasus ATS cukup banyak di Kabupaten Wonosobo. Permasalahannya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya seperti kemiskinan, pernikahan dini, hingga mindset masyarakat yang masih kurang untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
"ATS di Kabupaten Wonosobo mayoritas usia di atas 15 tahun berarti jenjang SMP lulus. Di Wonosobo angka melanjutkan ke SMA juga masih belum tinggi," tambahnya.
Konser Musik Symphony of the Highland Jadi Penutup Semarak Hari Jadi ke-200 Wonosobo |
![]() |
---|
Kontes Nasional Sansevieria 2025, Wonosobo Perkuat Posisi Sebagai Sentra Tanaman Hias Lidah Mertua |
![]() |
---|
Pemkab Wonosobo Kenalkan Lapor Bupati Versi 2025, Aduan Bisa Transparan atau Rahasia |
![]() |
---|
Menjelajahi Tradisi Unik Manten Pari di Wonosobo: Ritual Kuno Menjemput Dewi Sri |
![]() |
---|
Kontes Domba Wonosobo Kembali Digelar, Harga Domba Bisa Naik 4 Kali Lipat Jika Menang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.