Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nasaruddin Umar Enggak Pernah Bermimpi Jadi Cawapres Ganjar

Nasaruddun Umar hanya ingin bekerja untuk bangsa Indonesia dari balik layar.

Editor: Vito
istimewa
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar memberi keterangan kepada wartawan. 

TRIBUNJATENG,COM, JAKARTA - Teka-teki sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendamping Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di ajang kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih menjadi misteri.

Meski demikian, kini santer beredar nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang digadang-gadang cocok menjadi cawapres Ganjar.

Nasaruddin Umar pun menyikapi santai soal kabar tersebut dengan menyatakan kalau dirinya tidak pernah bermimpi untuk bisa maju sebagai cawapres. "Saya enggak pernah bermimpi ke arah situ (maju sebagai cawapres-Red)," katanya, saat dihubungi awak media, Selasa (16/5).

Sejauh ini, ia mengaku, hanya ingin bekerja untuk bangsa Indonesia dari balik layar. Dalam artian, Nasaruddin hanya ingin menciptakan kesejukan, ketenangan, dan kedamaian di antara umat dan bangsa.

"Saya hanya ingin bekerja di balik layar. Prinsip saya tidak mungkin akan ada prestasi bangsa di atas konflik dan ketegangan yang menguras energi," ucapnya.

Terkait dengan soal ada atau tidaknya jalinan komunikasi antara dirinya dengan PDI Perjuangan, Nasaruddin menyebut, hal tersebut belum pernah ada.

Sebab, tokoh NU itu mengaku baru pulang dari Jeddah, dan sama sekali tidak melihat perkembangan politik yang ada di Indonesia. "Iya enggak, saya baru tiba ini, belum lihat ada perkembangan. Handphone saya di sana enggak aktif," tukasnya.

Adapun, Ketua DPP PDI Perjuangan Utut Adianto merespons munculnya wacana nama Nasaruddin Umar masuk dalam bursa cawapres untuk Ganjar Pranowo. Menurut dia, Imam Besar Masjid Istiqlal itu memiliki potensi dan menjadi sosok yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di masa mendatang.

Utut menuturkan, sikap Nasaruddin Umar yang santun serta memiliki pemahaman agama, dinilai menjadi faktor besar untuk menjadi pemimpin bangsa. "Kalau pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti indonesia," ucapnya.

Sementara, politikus PDI Perjuangan Aria Bima meyakini kader NU masuk ke dalam 10 cawapres dari Ganjar Pranowo. Apalagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memang kerap memiliki kedekatan dengan kader NU.

"Ada kecenderungan ibu itu melihat konfigurasi NU dengan mengikutsertakan Muhammadiyah menjadi bagian komitmen itu ada satu yang lebih substansial, ideologis untuk Indonesia ke depan," jelasnya.

"Kalau dia saja, ini menebak ya, bukan data, sudah komit dengan NU, masa nggak ada kader NU yang menjadi bagian dari 10 nama. Saya yakin kok pasti ada," sambungnya. (Tribunnews/Rizki Sandi Saputra/Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved