Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rommy Benarkan Nasaruddin Umar Masuk Bursa Cawapres Ganjar: Sedang Kami Elus-elus

nama Nasaruddin masuk dalam bursa cawapres karena memiliki kriteria yang sesuai dengan keinginan bangsa, yakni satu tokoh NU

Editor: Vito
Tangkap layar YouTube: Masjid Istiqlal TV
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar berceramah di Masjid Istiqlal Jakarta 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menyampaikan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjadi satu tokoh bangsa yang memang masuk ke dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo.

"Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kami elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," ujar Rommy, sapaannya, saat dikonfirmasi, Selasa (16/5).

Ia menyatakan, nama Nasaruddin masuk ke dalam bursa cawapres karena memiliki kriteria yang sesuai dengan keinginan bangsa. Yakni, dia adalah satu tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Karena kiai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas banyak kalangan," jelasnya.

Saat dikejar tentang Sandiaga Uno masuk ke dalam cawapres Ganjar, Rommy menjawab pendek. Ia berujar, nama Sandi menjadi satu sosok yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. "Kan pak Nasar salah satunya. Nama Sandi masih ada-lah," ujarnya.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) turut merespon isu PDI Perjuangan akan menduetkan Ganjar Pranowo dengan tokoh NU, Nasaruddin Umar. Ia menyebut, hal yang wajar jika PDI Perjuangan menduetkan Ganjar dengan Imam Masjid Istiqlal itu.

Sebab, indikasi menghadirkan perbedaan presiden dengan wakilnya. "Selalu ada indikasi antara presiden-wakil presiden ini berbeda. Berbeda supaya kalau bisnis pasarnya lebih luas. Jadi bukan hanya NU," kata JK, di kediamannya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/5).

Menurut dia, perbedaan itu juga terjadi di era JK menjadi wakil dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Dulu saya dan Pak SBY, satu Jawa, dan luar Jawa," ungkapnya.

JK menuturkan, PDI Perjuangan menginginkan wakil dari Ganjar Pranowo adalah sosok yang mempunyai ciri keagamaan. "Dan pilihan seperti Pak Nasaruddin Umar itu juga sesuatu, karena sebagai partai nasional tentu ingin wakilnya dari yang mempunyai ciri keagamaan. Selalu begitu, Dan mudah-mudahan itu tetap terjadi. Dan itu untuk menambah dan memperluas ya (pemilih-Red)," paparnya.

Meski demikian, JK menegaskan, soal siapa yang akan mendampingi Ganjar Pranowo tetap menjadi wewenang PDI Perjuangan. "Tapi itu urusan PDIP. Saya tidak ikut campur sama sekali. Saya tidak mencampuri urusan partai lain," tegas politisi senior Partai Golkar itu. (Tribunnews/Igman Ibrahim/Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved