Berita Nasional
Sungai di Malaysia Mengering, Warga Borong Persediaan Air Minum Hingga Ludes
Aliran Sungai Muda di Malaysia yang tiba-tiba menyusut drastis membuat warga Malaysia berbondong-bondong.
TRIBUNJATENG.COM - Aliran Sungai Muda di Malaysia yang tiba-tiba menyusut drastis membuat warga Malaysia berbondong-bondong memborong persediaan air minum dalam kemasan.
Panic buying air kemasan ini terutama melanda Penang.
Bahkan saat ini, rak-rak yang biasanya dipenuhi botol-botol air mineral sudah ludes isinya karena diburu warga.
Dikutip dari The Star, penduduk Malaysia ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong isi rak botol air minum.
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 5 Subtema Halaman 20-24 Memahami Isi Cerita Awan dan Matahari
Baca juga: Video Potongan Kaki dan Tangan Manusia Ditemukan di Dua Lokasi di Sukoharjo
Baca juga: Pendaftaran Inshoku Trail Run Mulai Dibuka, Peserta Akan Diajak Jelajahi Lereng Lawu Karanganyar
Di media sosial juga memperlihatkan kekacauan dengan saling dorong karena orang saling berebut air botol.
Situasi panic buying terjadi setelah adanya kekhawatiran kelangkaan air minum imbas aliran Sungai Muda yang tiba-tiba menyusut drastis di beberapa titik.
Sebagai informasi saja, Sungai Muda adalah sungai terpanjang yang terletak di sebelah utara Malaysia.
Jutaan orang bergantung pada sungai ini, karena menjadi pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih.
Sungai ini memiliki panjang 178 km dan melalui daerah-daerah Baling, Sik, Kulim, dan Kuala Muda, Kedah dan Seberang Perai Utara, Penang sebelum mencapai Selat Malaka.
Imbas menyusutnya debit air kedah, air keran dari PDAM di rumah-rumah penduduk berhenti mengalir.
Efek lainnya, banyak pemilik usaha, terutama rumah makan, memutuskan tutup karena ketiadaan suplai air.
Dengan menyusutnya pasokan air dari Sungai Muda, berdampak pada menurunnya ketinggian permukaan di banyak waduk yang menyuplai air baku.
Misalnya saja Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, anjlok menjadi 88,2 persen.
Dalam penyelidikan sementara, salah satu penyebab menyusutnya debit air adalah terbukanya pintu air otomatis yang digerakkan sensor.
Yang mana, sensor yang terpasang disebut-sebut mengalami kerusakan.
Penang Chief Minister Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air dan menunjukkan bahwa dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.
Sementara itu, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan fenomena berkurangnya debit air ini adalah peringatan untuk warga Penang, meski kerusakan pada sensor pintu air menjadi pemicunya.
“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya.
Tentang sensor yang salah yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena kesalahan teknis tersebut.
“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut," beber Weng.
“Kalau pun rusak sensornya, seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya lagi.
Malaysia Chan mengatakan banyak orang memprotes agar permasalahan kelangkaan air dalam jangka panjang seharusnya cepat diselesaikan pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation.
Salah satu solusinya, adalah meminta tambahan suplai air dari sungai yang ada di negara bagian tetangganya, Perak.
Namun, kedua negara bagian itu belum menemukan kata sepakat.
“Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai,” katanya.
Untuk skema pengiriman air baku dari Sungai Perak, dia mendesak Pemerintah Federal untuk membantu menemukan jalan tengah untuk Perak dan Penang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panic Buying Landa Malaysia, Warga Saling Berebut Air Minum"
Kemenham Jateng dan Dinas Perdagangan Bahas Penataan PKL Berbasis HAM di Kota Semarang |
![]() |
---|
Syarat Terbaru Masuk TNI AD: Tinggi Badan Diubah, Umur 24 Tahun Masih Bisa Daftar |
![]() |
---|
Kanwil Kemenham Jateng Gelar Rakor Penilaian HAM Bagi Pelaku Usaha dan Bimtek Aplikasi PRISMA |
![]() |
---|
Ikrar Tak Sekadar Seremonial: Kemenham Jateng Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila |
![]() |
---|
Kanwil Kemenham Jateng Soroti Perwal Lokasi PKL: Pastikan Regulasi Berbasis HAM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.