Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Balita Jadi Korban Jembatan Gantung Putus, Ditemukan Tewas 2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Balita tercebur ke sungai saat jembatan gantung yang dilalui bersama keluarganya di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, putus.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi mayat 

TRIBUNJATENG.COM, TORAJA UTARA - Balita tercebur ke sungai saat jembatan gantung yang dilalui bersama keluarganya di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, putus,  Sabtu (20/5/2023).

Z (3) ditemukan pada Minggu (21/5/2023) sore dalam keadaan meninggal. 

Disampaikan Komandan Pos Basarnas Palopo Maickel Mart Femy, Z ditemukan dalam kondisi mengapung terbawa arus Sungai Maiting.

Baca juga: Penari Kuda Lumping Hanyut saat Berlatih di Sungai Citarum, Ditemukan Tewas Setelah 5 Hari

“Z ditemukan dengan jarak dari lokasi awal jatuh atau jembatan putus sejauh 2 kilometer dalam kondisi tewas.

Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas lalu dilanjutkan ke rumah duka di Buntu Lobo, Batu Tumonga,” kata Maickel, saat dikonfirmasi, Minggu sore.

Maickel mengatakan, korban ditemukan setelah hilang lebih dari satu hari karena kondisi medan yang sulit. 

“Kondisi medan yang sangat terjal ditambah batu besar juga menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya proses evakuasi jenazah dari pinggir sungai,” ucap Maickel.

Pantauan di lokasi, ibu korban dan sejumlah keluarga yang menunggu kedatangan jenazah Z tak kuasa menahan kesedihan.

Bahkan ibu korban beberapa kali jatuh pingsan karena tak kuat melihat jenazah anaknya.

Setelah ditangani tim medis di Puskesmas Rindingallo, jenazah Z kemudian dibawah pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka di Sangbua Lembang Buntu Lobo’ Batu Tumonga.

Sebelumnya diberitakan, rombongan warga yang akan menghadiri acara pesta  pengantin di Lembang Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, tercebur ke sungai setelah jembatan yang dilalui putus.

Kapolsek Rindingallo Iptu Kusuma Tombilangi mengatakan saat rombongan menyeberangi  jembatan gantung, tali bentangan langsung putus, diduga karena tak kuat menahan beban mengakibatkan para korban berjatuhan kedalam sungai.

 “Korban berjatuhan ke sungai sebanyak 9 orang, 7 orang berhasil diselamatkan sementara 2 orang hingga saat ini belum ditemukan,” kata Kusuma saat dikonfirmasi, Sabtu (20/5/2023).

Lanjut Kusuma, tuhjh orang yang berhasil diselamatkan kini dirawat di Puskesmas dan rumah sakit umum (RSU) Marampa.

“Ada 5 orang dirawat di Puskesmas Rindingallo, 2 orang lainnya dirujuk ke RSU Marampa Rantepao untuk mendapatkan perawatan intensif,” ucap Kusuma.

Menurut Kusuma, 2 korban yang belum ditemukan yakni Adolfina (50) dan Z (3).

“Tim SAR gabungan TNI dan Polri serta keluarga korban bersama masyarakat sekitar melakukan pencarian dengan menyisir sungai  sejauh 5 kilometer dari lokasi awal kejadian,” ujar Kusuma.

Adolfina ditemukan pada Sabtu dalam kondisi meninggal. 

“Korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan dengan menempuh medan yang cukup sulit antara lain arus yang deras saat evakuasi korban, kondisi medan yang terjal dan penuh semak belukar,” ucap Kusuma. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita Korban Jembatan Gantung Putus di Toraja Utara Ditemukan Meninggal"

Baca juga: Setelah 3 Hari Pencarian, Korban Kecelakaan yang Hanyut di Wonosobo Ditemukan di Banjarnegara

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved