Singgih Januratmoko

Singgih Januratmoko Dukung WTR Bangun Jalan Tol untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Anggota Komisi VI DPR RI Singgih Januratmoko menegaskan, biaya logistik yang mahal cukup menyandera ekonomi Indonesia.

Istimewa
Singgih Januratmoko dalam acara sosialisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Front One Hotel Airport Solo, Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5). 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI -- Anggota Komisi VI DPR RI Singgih Januratmoko menegaskan, biaya logistik yang mahal cukup menyandera ekonomi Indonesia.

Menurutnya, rasio biaya logistik Indonesia mencapai 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dibanding rata-rata dunia yang hanya 13 persen.

Menurut Singgih dengan rasio biaya logistik setinggi itu, perekonomian nasional tidak efisien. Akibatnya, ekonomi negeri ini tak bisa tumbuh pesat, hanya 4-5 persen per tahun dari seharusnya 6-7 persen,

“Pemerintah telah mengambil langkah berani untuk menuntaskan masalah logistik dengan membangun jalan tol,” ungkap Singgih Januratmoko dalam acara sosialisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Front One Hotel Airport Solo, Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5).

Ia pun memberi apresiasi khusus kepada PT Waskita Toll Road (WTR) merupakan anak usaha PT
Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak di bidang investasi jalan tol. Sejak berdiri sejak 2014, dalam empat tahun sejak itu, WTR mampu memiliki 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 km.

Menurut Singgih yang juga Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR), merasakan benar distribusi logistik sangat berpengaruh pada bisnisnya di bidang peternakan ayam,

“Dengan membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang
belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada,”ungkapnya.

Selanjutnya, WTR fokus melakukan asset recycling pada ruas-ruas tol tersebut kepada investor strategis.

Dengan cara tersebut, kini WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Singgih mengapreasiasi WTR, yang mampu menyukseskan program pembangunan infrastruktur dengan baik.

Menurut Singgih WTR mampu mengemban tugasnya, karena memiliki sumberdaya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan selaras dengan semangat akhlak bangsa.

Singgih berharap WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun,

“Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera,” pungkas Singgih.

Baca juga: Seusai Kondangan Bareng Natasha Rizky, Desta Dikabarkan Cabut Gugatan Cerai, Ini Kesaksian Pengacara

Baca juga: Firda Mandiraja Perkenalkan Teknik MUA Simple Tapi Elegan di Kota Semarang

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf Paparkan Perubahan 3 Raperda

Baca juga: Penjual Nasi Tahu Telur di Kudus Keluhkan Harga Telur Tinggi

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved