Pedagang Sembako Mitra Startup Tokobako Dapat Tambahan Modal dari BRI

TRIBUNJATENG.COM - Yuni, seorang pedagang sembako asal Citarum kini semakin mudah untuk belanja modal untuk warungnya.

Hal itu ia alami setelah bergabung dengan perusahaan rintisan Toko Bako.

Melalui ponselnya ia kini sudah bisa belanja modal dan barangnya diantar ke warungnya.

"Ya mudah, ndak perlu keluar rumah pencet HP sudah bisa belanja untuk kebutuhan warung," terang Yuni.

Tidak hanya itu ia semakin terbantu setelah Tokobako menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Bank BRI dan PARI (Platform Marketplace B2B Ecosystem).

Dengan kerjasama tersebut para mitra Toko Bako yang mayoritas merupakan pedagang akan mendapat suntikan modal usaha melalui BRI dan PARI.

"Ada kerjasama ini tambah enak lagi, biasanya saya belanja untuk warung itu sekira Rp 2 juta kini dapat pinjaman Rp 10 juta jadi bisa kulakan lebih banyak," tambah Yuni. 

Di lain sisi, CEO PARI, Eko Rahayu menjelaskan bahwa kerjasama ini menargetkan penyaluran modal kerja sebesar Rp 250 miliar kepada mitra Tokobako.

PARI sebagai aplikasi pinjaman online berperan menjembatani antara BRI dengan Tokobako.

"Jadi dari sisi aplikasi PARI sudah memadai untuk memberikan dana talangan dari BRI ke Tokobako. Itu kalo 250 miliar, insyallah bisa tercapai," katanya.

Eko menambahkan aplikasi Pari itu bisa diwonload di playstore.

Di situ tinggal memasukan data-data ke PARI sebagai user. Lalu untuk pinjaman di aplikasi ada tulisan dana talangan.

Sementara itu, Elisabeth Agustina, Direktur Tokobako menambahkan bahwa saat ini pihaknya telah lebih 10.000 mitra UMKM.

"Target kami mitra akan semakin bertambah di angka 25.000 pada akhir tahun 2023, dan terhubung ke 1 juta mitra pada akhir tahun 2027," ungkapnya.

Ia menambahkan dengan menjadi mitra Tokobako maka mitra akan langsung mempunyai link website toko mereka yang dapat digunakan unutk melakukan penjualan online.