Gempa Ambarawa
Gempa Ambarawa : Diguncang Gempa Bumi M 2.4, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Wilayah Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya di Kabupaten Semarang diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M 2.5
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Wilayah Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya di Kabupaten Semarang diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M 2.5, Jumat (27/5/2023) sekitar pukul 17.33 WIB petang ini.
Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) BMKG Banjarnegara Hery Susanto Wibowo menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini terletak pada koordinat 7.31 LS dan 110.36 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer barat daya Kota Salatiga -Jateng pada kedalaman 6 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” ungkap Hery dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), lanjut dia, gempa bumi ini dirasakan di dua kecamatan, yaitu Ambarawa dan Jambu dengan skala intensitas II - III MMI.
Selain itu, terdapat juga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) di wilayah yang sama pada sekitar pukul 17.36 WIB.
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” imbuh dia.
Meskipun demikian, hingga dua jam setelahnya belum terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hery mengimbau kepada masyarakat setempat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, dia juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah,” imbau dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara juga mengungkapkan bahwa belum terdapat laporan resmi mengenai adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
“Belum ada info resmi,” ungkapnya.
Sejumlah warga yang tengah berada di Kabupaten Semarang juga mengaku tidak merasakan gempa tersebut, diduga karena getaran yang tidak terlalu keras.
“Saya tidak merasa, padahal dari pagi sampai menjelang petang saya di Ambarawa. Kemungkinan sudah lelah menunggu acara yang sejak pagi sampai sore belum mulai jadi tidak terasa apa-apa,” kata Dian kepada Tribunjateng.com.
Sebelumnya, BMKG juga menyampaikan bahwa wilayah Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Banyubiru dan sekitarnya juga diguncang gempa tektonik dengan parameter magnitudo M 2.4 pada sekitar pukul 04.47 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.