Manulife Indonesia Catat Kinerja Positif di 2022 dengan Pendapatan Premi Rp 10 Triliun
pendapatan premi asuransi Manulife Indonesia sepanjang 2022 mencapai Rp 10 triliun, dan total pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Vito
Ia meyakini, kondisi itu mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas. Selain itu, masyarakat semakin menyadari pentingnya perlindungan asuransi jiwa sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan beberapa hal yang menyebabkan pelambatan ekonomi global, termasuk adanya penyesuaian suku bunga beberapa bank sentral, inflasi, hingga kenaikan harga komoditas global.
Meski demikian, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan akan tetap kuat, setelah tumbuh 5,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I/2023.
"Perkiraan ini didukung membaiknya keyakinan konsumen, dan menguatnya daya beli sebagai dampak dari penurunan inflasi," jelasnya.
Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar Hirawan optimistis ekonomi nasional aman dari tekanan ekonomi global pada 2023.
Menurutnya, pasca pandemi, masyarakat membelanjakan lebih dari 50 persen uangnya untuk konsumsi rumah tangga dan investasi, dari yang sebelumnya selama pandemi tertahan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.