Berita Semarang
Semarang Lama Diharap Mampu Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Keberadaan Semarang Lama yang terdiri dari kawasan Kampung Arab, Melayu, Pecinan dan Kota Lama menjadi magnet terbesar bagi ibu kota Jawa Tengah untuk
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keberadaan Semarang Lama yang terdiri dari kawasan Kampung Arab, Melayu, Pecinan dan Kota Lama menjadi magnet terbesar bagi ibu kota Jawa Tengah untuk menggaet wisatawan. Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 sudah berlalu.
Pegiat Pariwisata Kota Semarang, Gus Wahid menyampaikan, Kota Lunpia ini harus mampu mempertahankan tingkat kunjungan wisata pada 2023 ini. Hal itu seiring dengan berlalunya pandemi Covid-19.
Pada 2019, angka kunjungan wisata ke Kota Semarang mencapai 7,3 juta pengunjung.

“Ini harus dipertahankan dan kalau bisa tentunya ditingkatkan. Terbukti, di triwulan pertama tahun 2023, jumlah kunjungan wisata ke Kota Semarang mencapai 500 ribu orang. Artinya industri pariwisata kota ini sudah tumbuh,” terang Wahid, dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).
Komunitas Pegiat Wisata Kota Semarang menggelar Afternoon Tea di Kampus USM pada Jumat (26/5/2023). Ini menjadi bagian perhatian pegiat wisata terhadap sektor pariwisata di ibu kota Jawa Tengah.
Menurutnya, Semarang saat ini sudah menjadi kota tujuan wisata. Para wisatawan sudah mulai memeperhitungkan Semarang menjadi salah satu tujuan. Terlebih, hadirnya Semarang Lama menjadi tujuan para wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menyebut, angka kunjungan wisata ke Kota Semarang di awal tahun ini jauh melebihi angka kunjungan Solo dan juga Candi Borobudur.
“Hanya, saja saat libur lebaran, justru angka kunjungan wisata kita disalip sama Solo,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu terjadi karena banyak warga yang memanfaatkan momentum mudik untuk sekalian menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga.
Selain itu, dua tahun sebelumnya tidak ada tradisi mudik karena ada pandemi dan 2023 menjadi pintu dibukanya mudik Lebaran.
“Selain itu, Solo juga memiliki destinasi wisata religi baru seiring dibukanya Masjid Agung Sheikh Zayed. Biasa, karena masih baru, biasanya jadi jujugan,” imbuhnya.
Pihaknya akan terus berkreasi bersama seluruh elemen pegiat wisata untuk berinovasi menciptakan event berskala besar demi menunjang angka kunjungan wisatawan ke Kota Semarang.
Berbagai event di Kota Lama akan terus digelar hingga akhir tahun sebelum segala bentuk keramaian dihentikan seiring dengan ajang pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan.
Dekan FTIK USM, Prind Triajeng Pungkasanti menegaskan, sesuai amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Pihaknya tentu ingin mengabdikan ilmu untuk memajukan pariwisata kota ini.
"Karena USM juga memiliki prodi pariwisata,” tandas Prind.
Diaa berharap, keterlibatan USM menjadi salah satu pilar memperkuat slogan Bergerak Bersama untuk membangun Kota Semarang. (eyf)
Festival Kota Lama Semarang 2025, Ini Rangkaian Acaranya |
![]() |
---|
Gambar Vulgar dan Vandalisme di Simpang Lima Kota Semarang Ganggu Kenyamanan CFD |
![]() |
---|
Ini Ciri-ciri Pria Misterius yang Teror Keluarga Saksi Kunci Kematian Iko Juliant Mahasiswa Unnes |
![]() |
---|
Luka Lebam di Mata dan Bibir Tetap Jadi Misteri Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Ada Sweeping Brimob |
![]() |
---|
Tak Hadirkan Keluarga dan Saksi Kunci, Polisi Malah Libatkan Brimob di Olah TKP Kematian Iko Unnes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.