Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini Tribun Jateng

OPINI Hari Ini, Meningkatkan Efisiensi Pemerintahan Indonesia Melalui Artificial Intelligence

Pemerintah sedang menggali potensi AI untuk meningkatkan efisiensi, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan memberikan layanan publik lebih baik.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI PRIBADI KAREL TRISNANTO UTOMO
Karel Trisnanto Utomo (Prodi D4 Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama Tegal). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Melansir dari website digitaltransformation.co.id, Artificial Intelligence (AI) merupakan komputer dengan karakteristik seperti otak manusia.

Meliputi kemampuan berpikir kritis, membuat keputusan, dan menaikkan produktivitas.

AI atau kecerdasan buatan sangat diperlukan di berbagai sektor kehidupan untuk menunjang kebutuhan yang semakin banyak dan kemampuan manusia yang terbatas dalam mengatasi traffic kebutuhan yang semakin tinggi.

Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence) telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pemerintahan.

Di Indonesia, pemerintah sedang menggali potensi AI untuk meningkatkan efisiensi, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan memberikan layanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.

Pemerintahan Indonesia memiliki tugas yang kompleks dalam menjalankan berbagai fungsi, seperti perencanaan, pengawasan, dan penyediaan layanan publik.

Baca juga: Semangati Generasi Milenial dan Z, Taj Yasin Sampaikan Perlu Adanya Pendidikan Akhlak

Dengan adopsi AI, proses-proses tersebut dapat ditingkatkan dalam hal efisiensi.

Misalnya, sistem AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan memberikan wawasan yang mendalam kepada para pengambil keputusan.

Hal ini akan membantu mereka dalam merencanakan kebijakan yang lebih efektif dan mengidentifikasi solusi yang tepat untuk masalah yang ada.

Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas rutin yang biasanya memakan waktu, seperti pengolahan dokumen, pemantauan dan pelaporan, serta analisis data.

Dengan mengurangi beban kerja manual, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya manusia mereka dengan lebih efisien, sehingga mereka dapat fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan dan keterampilan manusia.

Peningkatan pengambilan keputusan juga merupakan hal yang bisa atasi dengan AI, Pengambilan keputusan yang baik sangat penting dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.

AI dapat membantu pemerintah dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data yang kompleks dengan cepat.

Dengan adanya sistem AI yang canggih, pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan berbasis data.

Contohnya, dalam pengambilan keputusan kebijakan publik, pemerintah dapat menggunakan AI untuk menganalisis data sosial, ekonomi, dan lingkungan secara real-time.

Baca juga: Wabup Blora Ingin Anak-anak di Blora Tempuh Pendidikan Hingga 12 Tahun

Hal ini akan membantu mereka dalam memahami dampak kebijakan yang diusulkan sebelum diimplementasikan secara luas.

Dengan demikian, kebijakan yang diambil dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Selanjutnya adalah peningkatan pelayanan publik, Layanan publik yang efisien dan responsif merupakan salah satu tuntutan masyarakat terhadap pemerintahan.

Dalam konteks ini, AI dapat berperan penting dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Misalnya, pemerintah dapat menggunakan chatbot AI untuk menjawab pertanyaan masyarakat dan memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat.

Hal ini dapat mengurangi waktu tunggu dan membebaskan sumber daya manusia untuk tugas-tugas yang lebih kompleks.

Selain itu, pemerintah juga dapat memanfaatkan AI dalam pengolahan data kependudukan untuk mengidentifikasi dan memprediksi pola-pola yang dapat mendukung penyediaan layanan publik yang lebih baik.

Contohnya, dengan menganalisis data demografi dan kesehatan, pemerintah dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit tertentu dan mengarahkan upaya kesehatan lebih efektif.

Dilansir dari jabarprov.go.id, pada saat pandemi covid-19 masih melanda Indonesia dan menyebabkan banyak orang meninggal dunia, pemerintah sangat kewalahan dalam menyediakan pelayanan publik terutama pada sektor kesehatan.

Baca juga: Muhammad Budi Zakia Sani Tunjukkan Seni Khas Banjarmasin Bernama Madihin di Pameran Data Pendidikan

Saat terjadinya pandemi Covid-19 tentu banyak masyarakat yang terjangkit virus tersebut dan disamping itu kebutuhan akan pelayanan publik meningkat serta traffic masyarakat yang keluar masuk Rumah Sakit semakin bertambah.

Dengan adanya AI tentu permasalahan mengenai traffic pelayanan publik yang semakin meningkat bisa diatasi, misalkan saja di sektor kesehatan, pada saat pasien mendaftar maka bisa dibuatkan sistem cerdas seperti face recognition dengan mendeteksi dari segi fisik dan juga jenis kelamin pasien.

Jika pasien tersebut sudah mendaftar sebelumnya maka sistem otomatis akan terinput data pasiennya dan bisa mengenali pasien tersebut hanya dengan kamera saja yang tentu sudah terintegrasi dengan AI.

Meningkatkan keamanan dan pengawasan pada pemerintahan juga bisa digunakan AI untuk menunjang kebutuhan tersebut.

Keamanan nasional dan pengawasan merupakan prioritas utama pemerintahan.

AI dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas pengawasan di berbagai bidang.

Misalnya, penggunaan sistem pengenalan wajah berbasis AI dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi dan melacak orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ilegal atau mengancam keamanan.

Hal ini dapat membantu meningkatkan tingkat keamanan nasional.

Selain itu, AI juga dapat digunakan dalam pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pemerintah.

Dengan memanfaatkan analisis data yang dilakukan oleh sistem AI, pemerintah dapat mengidentifikasi penyimpangan dan penyalahgunaan dana yang terjadi dalam program-program tersebut.

Tindakan pencegahan dan penegakan hukum yang lebih efektif dapat dilakukan dengan adanya sistem pengawasan yang cerdas.

Baca juga: DPRD Kudus Support Infrastruktur & Kurikulum, Masan: Kualitas Pendidikan Kudus Harus Meningkat

Kecerdasan buatan atau AI jika melihat dari studi kasus yang ada, maka kita bisa ambil contoh negara China.

Dilansir dari antaranews.com, China membuat robot otonomos yang dikembangkan oleh perusahaan AI China Megvii.

Robot yang diciptakan oleh perusahaan Megvii ini dibuat dan dirancang untuk membantu pekerjaan di sektor kesehatan pemerintahan China, robot ini membawa rak dan kontainer keluar dari gudang, tugas yang seharusnya dikerjakan oleh manusia 30.000 langkah setiap harinya untuk mengangkut dan mengantarkan peralatan kesehatan dan kebutuhan lainnya di bidang perawatan kesehatan.

Tentu implementasi AI di China pada sektor kesehatan terutama untuk pengiriman logistiknya bisa sangat efektif, seperti mengurangi kesulitan dan biaya tenaga kerja dan juga efisiensi kerja.

China juga mengimplementasikan AI pada bidang lain seperti sektor keamanan dan pengawasan.

Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah berbasis AI, China telah meningkatkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi individu secara akurat dan cepat.

Sistem pengawasan yang menggunakan jutaan kamera pengawas dilengkapi dengan teknologi AI dapat membandingkan wajah dengan basis data dan memberikan peringatan dini saat ada individu yang dicari oleh pihak berwenang atau diidentifikasi sebagai ancaman keamanan.

Teknologi AI digunakan untuk mendeteksi perilaku mencurigakan atau tidak biasa melalui pemantauan video dan analisis data.

Sistem pengawasan yang menggunakan algoritma cerdas dapat mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan, seperti pergerakan massal atau tindakan yang tidak wajar, dan memberikan peringatan kepada petugas keamanan untuk segera menanggapi situasi tersebut.

Baca juga: USM Tuan Rumah Ajang Talenta Pendidikan Tinggi 2023 - Rektor Tandatangani PKS Dengan BPTI

Maka, bisa dibilang negara yang sudah mengimplementasikan AI pada pemerintahan di berbagai sektor yaitu China, tidak hanya China ada juga negara-negara lain yang sudah mengimplementasikannya seperti Singapura dan Amerika Serikat.

Namun, kita bisa menarik kesimpulan bahwa AI sudah diimplementasikan di negara-negara maju dan mereka sangat peduli terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini serta memanfaatkannya, tentunya Indonesia harus bisa mencontoh dari negara-negara maju tersebut.

Kecerdasan Buatan (AI) memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, pengambilan keputusan, pelayanan publik, serta keamanan dan pengawasan di pemerintahan Indonesia.

Adopsi teknologi ini dapat membantu pemerintah dalam merespon perubahan dan tantangan yang dihadapi dengan lebih cepat dan efektif.

Namun, penting untuk mempertimbangkan aspek etika dan privasi dalam implementasi AI agar manfaatnya dapat dirasakan secara seimbang oleh seluruh masyarakat.

Dengan adopsi yang bijaksana, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk memajukan pemerintahan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. (*)

Artikel ini ditulis oleh Karel Trisnanto Utomo (Prodi D4 Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama)

Baca juga: Peralatan Kurang Mumpuni, Kamboja Pinjam Alat Indonesia Kebutuhan Gelaran ASEAN Para Games XII

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf Raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar

Baca juga: Cerita Jatuh Bangun Perajin Keripik Tempe di Blora, Ketekunan Pasutri Ini Bisa Kuliahkan 3 Anaknya

Baca juga: 32 Biksu Thudong Malam Ini Menginap di Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa, Berikut Rute Besok Pagi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved