Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Lahir Pancasila

Di Balik Peristiwa Hari Lahir Pancasila, Soekarno Rumuskan Ide Dasar Negara di Bawah Pohon Sukun

Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, ideologi dasar negara Indonesia. Namun, peristiwa penting ini tidak dapat dilepaskan

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Bekas rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (19/10/2012). Masa pembuangan oleh Belanda di Ende justru memperkaya pengalaman Soekarno tentang pluralisme masyarakat Indonesia. 

TRIBUNJATENG.COM -- Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, ideologi dasar negara Indonesia. Namun, peristiwa penting ini tidak dapat dilepaskan dari kisah yang melibatkan Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno, saat dirinya menemukan ide dasar negara tersebut di bawah pohon sukun di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada masa itu, Bung Karno sedang dalam masa pengasingan di Ende, Flores, NTT. Konon, ide tentang Pancasila ditemukan oleh Bung Karno saat sedang "semedi" di bawah pohon sukun.

Dalam buku berjudul "Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara," dikisahkan bahwa Soekarno lebih mendalami pemahaman tentang Islam dan pluralisme.

Ia sering berkomunikasi dengan T.A. Hassan, seorang tokoh Islam di Bandung, serta sering berdiskusi dengan Pastor Pater Hujtink.

Hari-hari Soekarno di masa pengasingan diisi dengan kegiatan berkebun dan membaca. Jika bosan dengan aktivitas tersebut, ia kadang-kadang melukis dan menulis drama.

Pada malam Jumat, Soekarno seringkali merenung berjam-jam di bawah pohon sukun yang berada dekat dengan Pantai Ende. Pohon sukun tersebut berjarak sekitar 700 meter dari kediamannya.

Dalam suasana di bawah pohon sukun itu, Soekarno mengaku mendapatkan pemikiran tentang Pancasila.

Ia memperoleh gagasan tentang Pancasila dan mendapatkan inspirasinya dari lima cabang pohon sukun yang melambangkan sila-sila dalam Pancasila.

Peristiwa ini memberikan arti yang mendalam bagi Hari Lahir Pancasila.

Menemukan ideologi dasar negara di tengah keheningan dan refleksi di bawah pohon sukun menjadi momen yang menggambarkan tekad dan semangat Bung Karno untuk membangun negara yang kuat dan berlandaskan prinsip-prinsip yang adil dan berkeadilan.

Pancasila, dengan lima silanya yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan utama bagi bangsa Indonesia dalam membentuk negara yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip keadilan dan persatuan.

Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momen refleksi bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Kita perlu mengenang perjuangan para pendahulu kita, termasuk Bung Karno, yang telah merumuskan Pancasila sebagai ideologi negara yang menjadi pijakan dan pedoman bagi pembangunan bangsa. Mari kita jaga dan laksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula, kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Soekarno kala itu, dikutip dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Bung Karno kembali mengunjungi Ende pada tahun 1950 ketika menjabat sebagai Presiden pertama Indonesia.

Ia tak lupa dengan pohon sukun yang memberikannya ruang untuk merenung tersebut.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved